Sebelum Jatuhkan Sanksi, Joe Biden Beri Tahu Vladimir Putin
Jum'at, 16 April 2021 - 03:38 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sebelumnya memberi tahu koleganya dari Rusia , Presiden Vladimir Putin , jika Washington akan mengambil tindakan untuk menanggapi campur tangan Moskow dalam pemilu. Hal itu diungkapkan seorang pejabat senior pemerintah AS.
"Awal pekan ini, Presiden berbicara dengan Presiden Putin lagi dan mengatakan kepadanya, sesuai dengan kata-katanya, bahwa Amerika Serikat pada kenyataannya akan melaksanakan tanggapan terhadap gangguan dunia maya SolarWinds dan campur tangan dalam pemilu 2020," kata pejabat senior AS tersebut seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (16/4/2021).
Peretasan SolarWinds, yang dilakukan oleh pihak yang didukung pemerintah Rusia, menghantam lebih dari 100 perusahaan Amerika dan sembilan badan pemerintah lainnya.
“Minggu ini, dan hari ini, itulah yang kami lakukan. Kami mengambil tindakan tambahan untuk menanggapi apa yang telah dilakukan pemerintah Rusia dan dinas intelijennya yang secara langsung menargetkan kedaulatan Amerika. Akan ada unsur-unsur proses kami untuk tindakan ini yang tidak akan terlihat,” kata pejabat itu selama panggilan telepon dengan wartawan.
Komentarnya muncul tak lama setelah AS mengumumkan sanksi luas terhadap entitas dan perusahaan Rusia, termasuk mengusir sepuluh diplomat Rusia yang berbasis di AS.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan tindakan itu dimaksudkan untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas tindakan sembrono.
Tetapi Blinken mengatakan AS sedang mencari cara untuk bekerja sama dengan Rusia guna membangun hubungan bilateral yang lebih stabil dan dapat diprediksi.
Pernyataan yang sama juga disampaikan pejabat AS itu dan mengatakan sanksi itu adalah respons yang proporsional dan sesuai.
Selama pembicaraan minggu ini antara Biden dan Putin, presiden AS mengundang mitranya dari Rusia itu untuk melakukan pertemuan puncak guna membahas berbagai masalah. Pejabat itu mengatakan Putin belum menerima tawaran untuk bertemu Biden di negara Eropa ketiga.
"Tapi kami percaya bahwa dalam beberapa bulan mendatang, penting bagi kedua pemimpin untuk duduk membahas berbagai masalah yang dihadapi hubungan kami," kata pejabat itu.
"Para pemimpin negara penting seperti Rusia dan Amerika Serikat harus duduk bersama untuk menemukan cara yang stabil dan efektif ke depan guna menghentikan segala jenis perputaran di luar kendali," tukasnya.
"Awal pekan ini, Presiden berbicara dengan Presiden Putin lagi dan mengatakan kepadanya, sesuai dengan kata-katanya, bahwa Amerika Serikat pada kenyataannya akan melaksanakan tanggapan terhadap gangguan dunia maya SolarWinds dan campur tangan dalam pemilu 2020," kata pejabat senior AS tersebut seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (16/4/2021).
Peretasan SolarWinds, yang dilakukan oleh pihak yang didukung pemerintah Rusia, menghantam lebih dari 100 perusahaan Amerika dan sembilan badan pemerintah lainnya.
“Minggu ini, dan hari ini, itulah yang kami lakukan. Kami mengambil tindakan tambahan untuk menanggapi apa yang telah dilakukan pemerintah Rusia dan dinas intelijennya yang secara langsung menargetkan kedaulatan Amerika. Akan ada unsur-unsur proses kami untuk tindakan ini yang tidak akan terlihat,” kata pejabat itu selama panggilan telepon dengan wartawan.
Komentarnya muncul tak lama setelah AS mengumumkan sanksi luas terhadap entitas dan perusahaan Rusia, termasuk mengusir sepuluh diplomat Rusia yang berbasis di AS.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan tindakan itu dimaksudkan untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas tindakan sembrono.
Tetapi Blinken mengatakan AS sedang mencari cara untuk bekerja sama dengan Rusia guna membangun hubungan bilateral yang lebih stabil dan dapat diprediksi.
Pernyataan yang sama juga disampaikan pejabat AS itu dan mengatakan sanksi itu adalah respons yang proporsional dan sesuai.
Selama pembicaraan minggu ini antara Biden dan Putin, presiden AS mengundang mitranya dari Rusia itu untuk melakukan pertemuan puncak guna membahas berbagai masalah. Pejabat itu mengatakan Putin belum menerima tawaran untuk bertemu Biden di negara Eropa ketiga.
"Tapi kami percaya bahwa dalam beberapa bulan mendatang, penting bagi kedua pemimpin untuk duduk membahas berbagai masalah yang dihadapi hubungan kami," kata pejabat itu.
"Para pemimpin negara penting seperti Rusia dan Amerika Serikat harus duduk bersama untuk menemukan cara yang stabil dan efektif ke depan guna menghentikan segala jenis perputaran di luar kendali," tukasnya.
(ian)
tulis komentar anda