Giliran Vietnam Siap Perang, Laut China Selatan Kian Memanas

Senin, 12 April 2021 - 07:59 WIB
Kawanan "milisi" Beijing telah menyebar ke terumbu dan fitur lain di Spratley. Tapi sekitar 44 tetap berlabuh di perlindungan Whitsun Reef.

Namun kedatangan kapal Angkatan Laut China di wilayah tersebut telah mendorong Amerika Serikat (AS) untuk mengeluarkan peringatan keras.

"Serangan bersenjata terhadap angkatan bersenjata Filipina, kapal umum atau pesawat terbang di Pasifik, termasuk di Laut China Selatan, akan memicu kewajiban kami di bawah Perjanjian Pertahanan Bersama AS-Filipina," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dalam konferensi pers, Kamis pekan lalu.

“Kami memiliki keprihatinan yang sama dengan sekutu Filipina kami mengenai laporan pemberitaan milisi maritim RRC (Republik Rakyat China) yang terus berlanjut di dekat Whitsun Reef”.

Tetapi Koh mengatakan penggunaan kapal perang dalam menegakkan klaim Beijing atas Kepulauan Spratly merupakan perubahan langkah yang direncanakan dalam penegasannya.

“Tanggapan berjenjang yang melibatkan Angkatan Laut PLA dalam patroli kedaulatan maritim (Republik Rakyat China) dan perlindungan hak di (Laut China Selatan), ditambah dengan Undang-Undang Coast Guard, membawa konsekuensi serius bagi pihak-pihak Asia Tenggara yang bersangkutan,” katanya.

Hanoi telah mulai meningkatkan pos-pos terdepannya di Kepulauan Spratly, membuatnya lebih tahan terhadap invasi atau blokade dan memperkuat pencegahan.

Sebagian besar fasilitas Spratly Vietnam sudah memiliki revetment pertahanan udara dan bungker artileri. Tetapi foto-foto satelit baru-baru ini mengungkapkan semua 10 pulau yang dikendalikannya menampilkan karya pertahanan baru.

Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI) telah mengamati perubahan drastis pada fasilitas di West Reef dan Pulau Sin Cowe. Seperti benteng China di dekatnya, West Reef adalah pulau buatan.

“Dalam dua tahun terakhir, West Reef telah melihat konstruksi baru yang signifikan, termasuk beberapa instalasi pertahanan pantai, gedung administrasi, bantalan beton dan bungker, dan struktur menara besar yang mungkin untuk komunikasi atau sinyal intelijen,” bunyi laporan AMTI.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More