Kota Emas yang Hilang Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Mesir

Sabtu, 10 April 2021 - 00:00 WIB
Sisa jasad seseorang ditemukan di situs Aten yang dijuluki kota emas yang hilang berusia 3.000 tahun di Mesir. Foto/Zahi Hawass Center for Egyptolog/REUTERS
KAIRO - Sebuah "kota emas yang hilang" berusia 3.000 tahun telah ditemukan di selatan kota Luxor, Mesir . Para arkeolog mengatakan itu bisa menjadi penemuan paling signifikan di Mesir sejak penemuan makam anak laki-laki Raja Tutankhamun.

Kota yang hilang, yang dikenal sebagai Aten, diyakini didirikan oleh Raja Amenhotep III, raja kesembilan dari dinasti ke-18 Mesir kuno yang memerintah negara itu dari 1391 hingga 1352 SM [Sebelum Masehi].





Situs kota yang ditemukan itu diyakini sebagai pemukiman administrasi dan industri terbesar di era itu, yang terletak di tepi barat Luxor.

"Penemuan kota yang hilang ini adalah penemuan arkeologi terpenting kedua sejak makam Tutankhamun," kata Betsy Bryan, seorang profesor Egyptology di Universitas Johns Hopkins dan anggota misi arkeologi tersebut, dalam pernyataan, seperti dikutip GulfNews, Jumat (9/4/2021).

"Penemuannya akan memberi kita gambaran yang langka tentang kehidupan orang Mesir kuno ketika kekaisaran itu berada pada posisi terkaya," ujarnya.

Kota yang hilang itu adalah yang terbaru dari serangkaian penemuan arkeologi yang digali dalam beberapa bulan terakhir di seluruh negeri yang membawa pemahaman baru tentang dinasti yang menguasai Mesir kuno. Pemerintah Mesir berharap temuan semacam itu akan mendukung industri pariwisata yang sangat penting di negara itu, yang dalam beberapa tahun terakhir terpukul oleh pandemi virus corona, serangan militan Islamis, dan ketidakstabilan politik.

Aten menjadi salah satu situs yang paling menjanjikan dan signifikan dari penemuan baru-baru ini.

Para arkeolog mulai menggali pada bulan September di area antara kuil Raja Ramses III dan Amenhotep III. Menurut pernyataan para arkeolog, tujuan awal dari misi tersebut adalah untuk menemukan kuil kamar mayat Raja Tutankhamun.

"Dalam beberapa minggu, tim sangat terkejut, formasi batu bata lumpur mulai muncul ke segala arah," lanjut pernyataan tersebut. “Apa yang mereka gali adalah situs kota besar dalam kondisi baik, dengan tembok yang hampir lengkap, dan kamar-kamar yang penuh dengan peralatan kehidupan sehari-hari."

"Lapisan arkeologi memiliki hal tak tersentuh selama ribuan tahun, ditinggalkan oleh penduduk kuno seolah-olah baru kemarin," sambung pernyataan para arkeolog.

"Banyak misi luar negeri mencari kota ini dan tidak pernah menemukannya," papar Zahi Hawass, seorang arkeolog Mesir dan mantan menteri negara urusan barang antik yang memimpin misi tersebut, dalam pernyataan itu.

Kota ini aktif pada masa pemerintahan Amenhotep III serta selama menjadi co-regencybersama putranya, Amenhotep IV, yang juga dikenal sebagai Akhenaton. Kota itu kemudian digunakan oleh Tutankhamun dan penggantinya, Raja Ay.

Hawass mengatakan jalan-jalan kota diapit oleh rumah-rumah, beberapa di antaranya memiliki tembok setinggi hampir 10 kaki.

Masih menurut pernyataan mereka, tim arkeologi menentukan tanggal pemukiman tersebutmelalui prasasti hieroglif yang ditemukan di bejana anggur, cincin, scarab, tembikar, dan batu bata lumpur dengan segel cartouche Raja Amenhotep III.

Sejauh ini, beberapa daerah kantong kota telah ditemukan. Di bagian selatan, para arkeolog menemukan toko roti dan dapur besar lengkap dengan oven dan tembikar untuk menyimpan makanan. Mereka juga menemukan distrik administrasi dan pemukiman yang

dipagari oleh dinding zigzag dengan hanya satu pintu masuk, menunjukkan itu untuk memberikan keamanan.

Di area ketiga ada bengkel. Tim menemukan cetakan-cetakan untuk menghasilkan jimat dan ornamen, yang tampaknya untuk kuil dan makam.

"Di seluruh area yang digali, misi telah menemukan banyak alat yang digunakan dalam beberapa jenis aktivitas industri seperti pemintalan dan pertenunan," imbuh pernyataan para arkeolog, yang menyatakan bahwa terak pembuatan logam dan kaca juga telah ditemukan.



Di bagian lain kota, kuburan dua ekor sapi atau lembu ditemukan di sebuah ruangan. Dan di daerah lain ada sisa-sisa jasad, ditemukan dengan tangan terentang ke samping dan tali melilit lutut. Tim sedang menyelidiki kedua kasus tersebut untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang praktik sosial selama era itu.

Sebuah kuburan besar ditemukan di sebelah utara kota, serta sekelompok kuburan yang dipotong dari batu.

"Pekerjaan sedang dilakukan dan misi mengharapkan untuk mengungkap makam tak tersentuh yang penuh dengan harta karun," papar para arkeolog.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More