Pangeran Hamzah Ogah Patuhi Perintah Militer Yordania untuk Diam
Selasa, 06 April 2021 - 02:02 WIB
Dia kemudian mengatakan dia berada dalam tahanan rumah. Beberapa tokoh terkenal juga ditahan.
“Situasinya sulit dan kepala staf datang kepada saya memperingatkan saya dan saya merekam kata-katanya dan membagikannya kepada teman-teman di luar negeri dan keluarga saya jika terjadi sesuatu dan sekarang saya menunggu untuk melihat apa yang akan mereka lakukan,” ungkap Pangerah Hamzah dalam rekaman itu.
Para pejabat mengatakan pada Minggu, Pangeran Hamzah telah berhubungan dengan orang-orang yang memiliki kontak dengan pihak asing dalam rencana mengguncang Yordania, sekutu penting Amerika Serikat (AS).
Pangeran Hamzah telah diselidiki selama beberapa waktu.
Intrik tersebut kemungkinan akan mengguncang citra Yordania sebagai surga stabilitas di Timur Tengah yang tidak dapat diprediksi.
Tidak jelas mengapa kerajaan Yordania memutuskan menindak Pangeran Hamzah sekarang.
Namun dia menempatkan dirinya pada risiko yang semakin besar dengan meningkatkan kunjungan dalam beberapa pekan terakhir ke pertemuan suku di mana raja dan pemerintahannya dikritik secara lebih terbuka.
Kemarahan publik juga meningkat sejak sembilan pasien COVID-19 meninggal ketika oksigen habis di rumah sakit negara yang baru dibangun.
Insiden itu memperlihatkan kelalaian yang dituduhkan pada salah urus oleh pemerintah dan meluasnya korupsi. Sejumlah unjuk rasa dibubarkan dengan gas air mata.
“Pangeran Hamzah datang ke rumah orang-orang yang meninggal untuk menyampaikan belasungkawa, berharap dapat mengalahkan raja yang sebelumnya pergi ke rumah sakit untuk meredakan amarah publik,” ungkap para pejabat.
“Situasinya sulit dan kepala staf datang kepada saya memperingatkan saya dan saya merekam kata-katanya dan membagikannya kepada teman-teman di luar negeri dan keluarga saya jika terjadi sesuatu dan sekarang saya menunggu untuk melihat apa yang akan mereka lakukan,” ungkap Pangerah Hamzah dalam rekaman itu.
Para pejabat mengatakan pada Minggu, Pangeran Hamzah telah berhubungan dengan orang-orang yang memiliki kontak dengan pihak asing dalam rencana mengguncang Yordania, sekutu penting Amerika Serikat (AS).
Pangeran Hamzah telah diselidiki selama beberapa waktu.
Intrik tersebut kemungkinan akan mengguncang citra Yordania sebagai surga stabilitas di Timur Tengah yang tidak dapat diprediksi.
Tidak jelas mengapa kerajaan Yordania memutuskan menindak Pangeran Hamzah sekarang.
Namun dia menempatkan dirinya pada risiko yang semakin besar dengan meningkatkan kunjungan dalam beberapa pekan terakhir ke pertemuan suku di mana raja dan pemerintahannya dikritik secara lebih terbuka.
Kemarahan publik juga meningkat sejak sembilan pasien COVID-19 meninggal ketika oksigen habis di rumah sakit negara yang baru dibangun.
Insiden itu memperlihatkan kelalaian yang dituduhkan pada salah urus oleh pemerintah dan meluasnya korupsi. Sejumlah unjuk rasa dibubarkan dengan gas air mata.
“Pangeran Hamzah datang ke rumah orang-orang yang meninggal untuk menyampaikan belasungkawa, berharap dapat mengalahkan raja yang sebelumnya pergi ke rumah sakit untuk meredakan amarah publik,” ungkap para pejabat.
Lihat Juga :
tulis komentar anda