Armenia Terbukti Tembakkan Rudal Iskander ke Azerbaijan, Ini Kata Rusia
Sabtu, 03 April 2021 - 12:30 WIB
"Dengan demikian, diketahui bahwa rudal ini ditembakkan dari sistem rudal balistik taktis Iskander," lanjut dia.
"Fragmennya ditemukan pada jarak 780 meter dari satu sama lain. Berdasarkan analisis terbaru, kami sampai pada kesimpulan bahwa rudal itu ditembakkan dari sistem rudal balistik taktis Iskander-M. Wilayahnya sedang dijelajahi," ujarnya.
Seorang perwakilan ANAMA menyatakan bahwa mereka telah menemukan pecahan rudal tersebut pada 15 Maret.
Armenia adalah satu-satunya negara di kawasan itu yang memiliki rudal buatan Rusia.
Bukti baru penggunaan rudal Iskander ini muncul sebulan setelah Perdana Menteri (PM) Armenia Nikol Pashinyan mengkritik rudal buatan Rusia tersebut karena hanya meledak 10 persen pada tingkatan tertentu.
Klaim tersebut disambut dengan bantahan cepat dari Kementerian Pertahanan Rusia, yang mengatakan bahwa Pashinyan telah disesatkan dan bahwa tidak ada rudal Iskander yang digunakan selama Perang Nagorno-Karabakh Kedua.
Setelah pernyataan tersebut, Pashinyan menarik kembali klaimnya dan mengatakan bahwa dia setuju dengan penilaian yang dibuat oleh Kementerian Pertahanan Rusia.
Kritik awal Pashinyan terhadap rudal Iskander Rusia juga memicu krisis nasional di Armenia.
Tak lam setelah komentar tersebut, anggota Staf Umum Armenia; Tiran Khachatryan, mengkritik komentar Pashinyan. Kritik itu membuatnya dipecat. Staf Umum lantas meminta Pashinyan mengundurkan diri.
"Fragmennya ditemukan pada jarak 780 meter dari satu sama lain. Berdasarkan analisis terbaru, kami sampai pada kesimpulan bahwa rudal itu ditembakkan dari sistem rudal balistik taktis Iskander-M. Wilayahnya sedang dijelajahi," ujarnya.
Seorang perwakilan ANAMA menyatakan bahwa mereka telah menemukan pecahan rudal tersebut pada 15 Maret.
Armenia adalah satu-satunya negara di kawasan itu yang memiliki rudal buatan Rusia.
Bukti baru penggunaan rudal Iskander ini muncul sebulan setelah Perdana Menteri (PM) Armenia Nikol Pashinyan mengkritik rudal buatan Rusia tersebut karena hanya meledak 10 persen pada tingkatan tertentu.
Klaim tersebut disambut dengan bantahan cepat dari Kementerian Pertahanan Rusia, yang mengatakan bahwa Pashinyan telah disesatkan dan bahwa tidak ada rudal Iskander yang digunakan selama Perang Nagorno-Karabakh Kedua.
Setelah pernyataan tersebut, Pashinyan menarik kembali klaimnya dan mengatakan bahwa dia setuju dengan penilaian yang dibuat oleh Kementerian Pertahanan Rusia.
Kritik awal Pashinyan terhadap rudal Iskander Rusia juga memicu krisis nasional di Armenia.
Tak lam setelah komentar tersebut, anggota Staf Umum Armenia; Tiran Khachatryan, mengkritik komentar Pashinyan. Kritik itu membuatnya dipecat. Staf Umum lantas meminta Pashinyan mengundurkan diri.
tulis komentar anda