Ukraina Adukan Pengerahan Pasukan Rusia ke AS, Ini Respons Kremlin
Jum'at, 02 April 2021 - 15:53 WIB
KIEV - Pemerintah Kiev mengadu kepada Amerika Serikat (AS) tentan penumpukan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina. Washington keberatan dengan manuver Moskow, namun Kremlin tidak peduli karena pengerahan pasukan itu dilakukan di wilayah Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Kamis menuduh Moskow menumpuk pasukan di perbatasan negaranya. Pada hari yang sama, para menteri kabinet Zelensky membahas situasi itu dengan sekutu Barat-nya, termasuk Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.
"Latihan militer dan kemungkinan provokasi di sepanjang perbatasan adalah permainan tradisional Rusia," kata Zelensky dalam sebuah pernyataan.
Dia menuduh Moskow berusaha menciptakan "suasana yang mengancam" karena Kiev berharap untuk melanjutkan gencatan senjata antara pasukan Ukraina dengan pasukan separatis pro-Rusia di Ukraina timur yang disepakati tahun lalu.
Kiev telah terkunci dalam konflik dengan separatis pro-Rusia sejak 2014, dan minggu ini para pejabat Ukraina melaporkan pergerakan pasukan Rusia di Crimea yang dianeksasi dan di perbatasan, di dekat wilayah yang dikendalikan oleh separatis.
"Departemen Luar Negeri AS sangat prihatin dengan meningkatnya tindakan agresif dan provokatif Rusia baru-baru ini di Ukraina timur," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Ned Price kepada wartawan.
"Apa yang kami keberatan adalah tindakan agresif yang bermaksud mengintimidasi, mengancam mitra kami; Ukraina," ujar Price yang dilansir dari VoA, Jumat (2/4/2021).
Beberapa pengamat mengatakan penumpukan pasukan Rusia yang dilaporkan adalah ujian bagi pemerintahan Presiden AS Joe Biden. Presiden baru Amerika itu telah memicu keributan di Moskow bulan lalu dengan menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "pembunuh."
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Kamis menuduh Moskow menumpuk pasukan di perbatasan negaranya. Pada hari yang sama, para menteri kabinet Zelensky membahas situasi itu dengan sekutu Barat-nya, termasuk Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.
"Latihan militer dan kemungkinan provokasi di sepanjang perbatasan adalah permainan tradisional Rusia," kata Zelensky dalam sebuah pernyataan.
Dia menuduh Moskow berusaha menciptakan "suasana yang mengancam" karena Kiev berharap untuk melanjutkan gencatan senjata antara pasukan Ukraina dengan pasukan separatis pro-Rusia di Ukraina timur yang disepakati tahun lalu.
Kiev telah terkunci dalam konflik dengan separatis pro-Rusia sejak 2014, dan minggu ini para pejabat Ukraina melaporkan pergerakan pasukan Rusia di Crimea yang dianeksasi dan di perbatasan, di dekat wilayah yang dikendalikan oleh separatis.
"Departemen Luar Negeri AS sangat prihatin dengan meningkatnya tindakan agresif dan provokatif Rusia baru-baru ini di Ukraina timur," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Ned Price kepada wartawan.
"Apa yang kami keberatan adalah tindakan agresif yang bermaksud mengintimidasi, mengancam mitra kami; Ukraina," ujar Price yang dilansir dari VoA, Jumat (2/4/2021).
Beberapa pengamat mengatakan penumpukan pasukan Rusia yang dilaporkan adalah ujian bagi pemerintahan Presiden AS Joe Biden. Presiden baru Amerika itu telah memicu keributan di Moskow bulan lalu dengan menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "pembunuh."
Lihat Juga :
tulis komentar anda