Wow, Bulan Purnama Bantu Bebaskan Kapal Kandas di Terusan Suez
Rabu, 31 Maret 2021 - 10:44 WIB
"Salah satu kapal kontainer terbesar di dunia #EverGiven telah memblokir salah satu jalur pengiriman tersibuk di dunia. Para spesialis melakukan segala upaya untuk memulihkan pengiriman. Anda dapat melihatnya sekarang dari @SpaceStation," ungkap dia.
Satelit juga memantau situasi itu secara alami. Badan Antariksa Eropa merilis gambar dari satelit Copernicus Sentinel-1 yang membandingkan lalu lintas Terusan Suez dengan situasi pada Kamis (25/3), ketika kemacetan lalu lintas terjadi di belakang kapal yang kandas.
Menurut Associated Press, diperlukan waktu hingga 10 hari untuk menyelesaikan backlog atau antrean panjang kapal di jalur pelayaran itu.
Satelit yang dioperasikan perusahaan AS Maxar menyaksikan upaya penyelamatan itu membuahkan hasil, dengan satelit WorldView-2 dan GeoEye-1 dari perusahaan tersebut menawarkan pemandangan Ever Given dan kapal tunda di sekitarnya pada pagi hari 29 Maret.
Tapi pemandangan kapal tunda itu mendapat bantuan dari beberapa benda angkasa.
Bagaimanapun, Terusan Suez, seperti banyak jalur air lainnya, naik dan turun mengikuti pasang surut, efek samping dari hubungan Bumi dengan tetangga kosmik kita, bulan.
Pasang surut paling ekstrim terjadi ketika Bumi sejajar dengan matahari dan bulan, dua objek yang mengerahkan tarikan gravitasi terkuat di planet kita.
Karena air bergerak paling mudah sebagai respons terhadap tarikan ini, pasang surut adalah respons paling jelas terhadap tarikan gravitasi bulan ini.
“Ketika ada bulan purnama atau bulan dalam fase barunya, tarikan gravitasinya menambah tarikan gravitasi matahari, mengakibatkan pasang naik dan surut yang lebih dramatis,” papar National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
Dan bulan purnama pada Minggu (28/3), sangat menguntungkan bagi kapal yang terdampar itu karena bulan secara bersamaan relatif dekat dengan Bumi dalam orbitnya.
Satelit juga memantau situasi itu secara alami. Badan Antariksa Eropa merilis gambar dari satelit Copernicus Sentinel-1 yang membandingkan lalu lintas Terusan Suez dengan situasi pada Kamis (25/3), ketika kemacetan lalu lintas terjadi di belakang kapal yang kandas.
Menurut Associated Press, diperlukan waktu hingga 10 hari untuk menyelesaikan backlog atau antrean panjang kapal di jalur pelayaran itu.
Satelit yang dioperasikan perusahaan AS Maxar menyaksikan upaya penyelamatan itu membuahkan hasil, dengan satelit WorldView-2 dan GeoEye-1 dari perusahaan tersebut menawarkan pemandangan Ever Given dan kapal tunda di sekitarnya pada pagi hari 29 Maret.
Tapi pemandangan kapal tunda itu mendapat bantuan dari beberapa benda angkasa.
Bagaimanapun, Terusan Suez, seperti banyak jalur air lainnya, naik dan turun mengikuti pasang surut, efek samping dari hubungan Bumi dengan tetangga kosmik kita, bulan.
Pasang surut paling ekstrim terjadi ketika Bumi sejajar dengan matahari dan bulan, dua objek yang mengerahkan tarikan gravitasi terkuat di planet kita.
Karena air bergerak paling mudah sebagai respons terhadap tarikan ini, pasang surut adalah respons paling jelas terhadap tarikan gravitasi bulan ini.
“Ketika ada bulan purnama atau bulan dalam fase barunya, tarikan gravitasinya menambah tarikan gravitasi matahari, mengakibatkan pasang naik dan surut yang lebih dramatis,” papar National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
Dan bulan purnama pada Minggu (28/3), sangat menguntungkan bagi kapal yang terdampar itu karena bulan secara bersamaan relatif dekat dengan Bumi dalam orbitnya.
tulis komentar anda