Biden: Pertumpahan Darah Myanmar Benar-benar Keterlaluan!
Senin, 29 Maret 2021 - 08:11 WIB
"Jauh dari merayakan, militer Myanmar kemarin telah membuat hari yang mengerikan dan memalukan," kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Senin (29/3/2021).
Kecaman itu muncul setelah menteri pertahanan 12 negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jepang dan Australia mengecam militer Myanmar.
"Seorang militer profesional mengikuti standar perilaku internasional dan bertanggung jawab untuk melindungi—tidak merugikan—orang-orang yang dilayaninya," bunyi pernyataan 12 menteri tersebut.
"Kami mendesak Angkatan Bersenjata Myanmar untuk menghentikan kekerasan dan bekerja untuk memulihkan rasa hormat dan kredibilitas dari rakyat Myanmar yang telah hilang melalui tindakannya."
Menurut kelompok pemantau lokal, jumlah korban tewas akibat tindakan keras sejak kudeta telah meningkat menjadi sedikitnya 423 orang.
Pemakaman diadakan kemarin untuk beberapa korban, setelah hari paling berdarah sejak kudeta itu.
Kecaman itu muncul setelah menteri pertahanan 12 negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jepang dan Australia mengecam militer Myanmar.
"Seorang militer profesional mengikuti standar perilaku internasional dan bertanggung jawab untuk melindungi—tidak merugikan—orang-orang yang dilayaninya," bunyi pernyataan 12 menteri tersebut.
"Kami mendesak Angkatan Bersenjata Myanmar untuk menghentikan kekerasan dan bekerja untuk memulihkan rasa hormat dan kredibilitas dari rakyat Myanmar yang telah hilang melalui tindakannya."
Menurut kelompok pemantau lokal, jumlah korban tewas akibat tindakan keras sejak kudeta telah meningkat menjadi sedikitnya 423 orang.
Pemakaman diadakan kemarin untuk beberapa korban, setelah hari paling berdarah sejak kudeta itu.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda