Disanksi China, Inggris Minta Akses ke Xinjiang
Jum'at, 26 Maret 2021 - 17:57 WIB
LONDON - Inggris merespons sanksi yang dijatuhkan China kepada sejumlah entitas dan individunya terkait permasalahan Xinjiang . Inggris mengatakan China telah menargetkan kritik dengan sanksi.
Inggris meminta China untuk mengizinkan akses internasional ke Xinjiang guna memverifikasi kebenaran tentang pelanggaran hak asasi manusia di provinsi tersebut.
"Ini berbicara banyak bahwa, sementara Inggris bergabung dengan komunitas internasional dalam memberikan sanksi kepada mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia, pemerintah China memberikan sanksi kepada para pengkritiknya," kata Menteri Luar Inggris Negeri Dominic Raab dalam sebuah pernyataan.
"Jika Beijing ingin secara kredibel membantah klaim pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang, (negara) itu harus mengizinkan akses penuh bagi Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia guna memverifikasi kebenaran," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (26/3/2021).
Sementara itu Menteri Perumahan Inggris Robert Jenrick mengatakan adalah sebuah kesalahan bagi China untuk memberikan sanksi kepada individu dan entitas Inggris atas apa yang disebut Beijing sebagai "kebohongan dan disinformasi" tentang Xinjiang.
"Saya pikir itu sepenuhnya salah bagi China untuk menempatkan pembatasan ini pada anggota parlemen kami," kata Jenrick.
"Mengetahui para anggota parlemen itu (disanksi), saya ragu mereka akan dibungkam atau diintimidasi oleh tindakan ini," imbuhnya.
China menjatuhkan sanksi kepada organisasi dan individu asal Inggris atas apa yang disebutnya sebagai "kebohongan dan disinformasi" tentang Xinjiang. Sanksi ini dijatuhkan beberapa hari setelah Inggris menjatuhkan sanksi atas pelanggaran hak asasi manusia di wilayah barat China.
Inggris meminta China untuk mengizinkan akses internasional ke Xinjiang guna memverifikasi kebenaran tentang pelanggaran hak asasi manusia di provinsi tersebut.
"Ini berbicara banyak bahwa, sementara Inggris bergabung dengan komunitas internasional dalam memberikan sanksi kepada mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia, pemerintah China memberikan sanksi kepada para pengkritiknya," kata Menteri Luar Inggris Negeri Dominic Raab dalam sebuah pernyataan.
"Jika Beijing ingin secara kredibel membantah klaim pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang, (negara) itu harus mengizinkan akses penuh bagi Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia guna memverifikasi kebenaran," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (26/3/2021).
Sementara itu Menteri Perumahan Inggris Robert Jenrick mengatakan adalah sebuah kesalahan bagi China untuk memberikan sanksi kepada individu dan entitas Inggris atas apa yang disebut Beijing sebagai "kebohongan dan disinformasi" tentang Xinjiang.
"Saya pikir itu sepenuhnya salah bagi China untuk menempatkan pembatasan ini pada anggota parlemen kami," kata Jenrick.
"Mengetahui para anggota parlemen itu (disanksi), saya ragu mereka akan dibungkam atau diintimidasi oleh tindakan ini," imbuhnya.
China menjatuhkan sanksi kepada organisasi dan individu asal Inggris atas apa yang disebutnya sebagai "kebohongan dan disinformasi" tentang Xinjiang. Sanksi ini dijatuhkan beberapa hari setelah Inggris menjatuhkan sanksi atas pelanggaran hak asasi manusia di wilayah barat China.
(ian)
tulis komentar anda