Inggris akan 'Tantang' China di PBB Soal Akses ke Xinjiang

Senin, 22 Februari 2021 - 18:07 WIB
loading...
Inggris akan Tantang...
Inggris mengatakan akan menyerukan kepada PBB agar diberikan akses mendesak dan tidak terkekang ke Xinjiang. Foto/REUTERS
A A A
LONDON - Inggris mengatakan akan menyerukan kepada PBB agar diberikan akses "mendesak dan tidak terkekang" ke Xinjiang. Akses ini, menurut Inggris, dibutuhkan untuk bisa menyelidiki laporan pelanggaran HAM di wilayah China itu.

Seruan itu akan menandai kembalinya Inggris ke Dewan HAM PBB. Di mana, Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab akan mengutuk catatan HAM China dan Rusia, di mana keduanya juga anggota Dewan HAM, dalam pertemuan badan PBB itu.

Soal China Raab akan merujuk pada laporan pelanggaran di Xinjiang, termasuk penyiksaan, kerja paksa dan sterilisasi paksa terhadap wanita, yang menurut London terjadi dalam skala industri.

"Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, atau ahli pencari fakta independen lainnya, harus - dan saya ulangi harus - diberikan akses yang mendesak dan tidak terkekang ke Xinjiang," kata Raab, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin (22/2/2021).

China telah dikecam secara luas karena mendirikan kompleks di Xinjiang yang digambarkan Beijing sebagai "pusat pelatihan kejuruan" untuk membasmi ekstremisme dan memberi orang keterampilan baru.

Aktivis dan kritikus Beijing, termasuk negara-negara Barat, menyebut mereka kamp konsentrasi. PBB mengatakan bahwa setidaknya satu juta orang Uighur dan Muslim lainnya telah ditahan di Xinjiang.

Raab juga mengatakan, dia akan turut mengangkat perlakuan "memalukan" terhadap kritikus Kremlin,Alexei Navalny, krisis di Myanmar dan situasi di Belarusia.

Dia akan menjabarkan langkah-langkah yang diambil Inggris untuk mengatasi masalah ini, seperti sanksi dan mendorong lain lain untuk mengikutinya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Putin dan Netanyahu...
Putin dan Netanyahu Absen di Pemakaman Paus Fransiskus, Beijing Tetap Bungkam, Kenapa?
Konvoi Ambulans Ditembaki,...
Konvoi Ambulans Ditembaki, Sentimen Anti-China Meningkat di Myanmar
10 Kelemahan Militer...
10 Kelemahan Militer AS dan 4 Cara China Menang Perang dengan Mudah
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer AS vs China 2025, Dua Superpower yang Berseteru
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs China di Dunia, Bagai Langit dan Bumi?
Profil Victor Gao, Analis...
Profil Victor Gao, Analis yang Sebut China Bisa Hidup 5.000 Tahun Lagi Meski Ditekan AS
Vietnam Hendak Beli...
Vietnam Hendak Beli 24 Jet Tempur F-16 AS, Hubungan dengan Rusia Bisa Tamat dan China Bakal Marah
Korea Utara Luncurkan...
Korea Utara Luncurkan Kapal Perang Perusak Berbobot 5 Ribu Ton
3 Negara yang Tidak...
3 Negara yang Tidak Hadir di Pemakaman Paus Fransiskus
Rekomendasi
Perusahaan AS Tetap...
Perusahaan AS Tetap Ekspansi di Tengah Kebijakan Efisiensi Pemerintah
Jenazah Bunda Iffet...
Jenazah Bunda Iffet Akan Dimakamkan di TPU Karet Bivak
Wakil Ketua DPRD Jabar...
Wakil Ketua DPRD Jabar Minta Petugas Program MBG Cianjur Diseleksi Ulang
Berita Terkini
85 Persen Insiatif Visi...
85 Persen Insiatif Visi 2030 Sudah Tercapai, Akankah Citra Saudi Berubah?
15 menit yang lalu
Putin dan Netanyahu...
Putin dan Netanyahu Absen di Pemakaman Paus Fransiskus, Beijing Tetap Bungkam, Kenapa?
1 jam yang lalu
Darah Akan Banyak Mengalir,...
Darah Akan Banyak Mengalir, Pakistan Siapkan Skenario Kejutan jika Perang dengan India
2 jam yang lalu
Putin Klaim Rusia Rebut...
Putin Klaim Rusia Rebut Kembali Kursk dari Tentara Ukraina
5 jam yang lalu
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
7 jam yang lalu
Trump dan Zelensky Bertemu...
Trump dan Zelensky Bertemu selama 15 Menit di Sela-sela Pemakaman Paus Fransikus
8 jam yang lalu
Infografis
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs China di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved