Filipina Marah, 220 Kapal AL China Masuk Wilayah Sengketa Laut China Selatan

Senin, 22 Maret 2021 - 07:38 WIB
Satuan Tugas Nasional Filipina untuk Laut Filipina Barat menduga kapal-kapal itu diawaki oleh personel militer maritim China.

"Meskipun cuaca cerah pada saat itu, kapal-kapal China yang berkumpul di terumbu karang tidak menunjukkan aktivitas penangkapan ikan yang sebenarnya dan lampu putih penuh mereka menyala pada malam hari," kata satuan tugas itu dalam sebuah pernyataan.

"Kehadiran kapal-kapal itu menjadi perhatian karena kemungkinan penangkapan ikan berlebihan dan kerusakan lingkungan laut, serta risiko keselamatan navigasi," imbuh satuan tugas tersebut.



Whitsun Reef adalah kawasan terumbu karang dangkal berbentuk bumerang yang terletak sekitar 175 mil laut (324 kilometer) di sebelah barat provinsi Palawan di Filipina barat.

Menurut Filipina, terumbu karang—yang terletak di tengah kepulauan Kepulauan Spratly—terletak di dalam ZEE-nya.

China tidak mengakui keputusan pengadilan internasional 2016 yang membatalkan klaim historisnya terhadap hampir seluruh kawasan Laut China Selatan. Selain itu, keputusan tersebut tidak menentukan wilayah mana yang diizinkan untuk menangkap ikan dari China dan negara lain.

Taiwan, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Brunei semuanya mengklaim sebagian wilayah Laut China Selatan. Dalam beberapa tahun terakhir, China telah membangun pulau-pulau di perairan yang disengketakan, memasang landasan udara di beberapa pulau tersebut.

Amerika Serikat (AS) telah berulang kali mengutuk apa yang disebutnya upaya China untuk menindas tetangga-tetanggnya dengan klaim wilayah tersebut. Beijing, di sisi lain, telah mengkritik Washington atas apa yang dituduhnya sebagai campur tangan dalam urusan internalnya.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah membina hubungan persahabatan dengan Beijing sejak menjabat pada 2016.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More