PM Malaysia Desak Junta Myanmar Pilih Resolusi Damai
Sabtu, 20 Maret 2021 - 02:36 WIB
KUALA LUMPUR - Perdana Menteri (PM) Malaysia, Muhyiddin Yassin , mendesak pimpinan militer di Myanmar untuk mengubah arah kebijakannya dan memilih jalan menuju solusi damai.
Muhyiddin mengatakan Malaysia telah menyatakan keprihatinannya yang besar atas situasi tragis di Myanmar sejak kudeta militer 1 Februari lalu.
Dalam sebuah pernyataan, Muhyiddin mengatakan komunitas ASEAN tidak bisa melihat saudaranya Myanmar menjadi begitu tidak stabil di tangan beberapa orang terpilih yang berusaha untuk mempromosikan kepentingan pribadi mereka sendiri.
“Sekali lagi, Malaysia mengulangi seruan kami yang konsisten kepada semua pihak terkait untuk bekerja sama menuju penyelesaian damai dari krisis ini," kata PM Malaysia.
"Kami akan terus mendukung dialog inklusif untuk transisi politik, dan mendesak semua pihak untuk kembali ke meja perundingan, memperbaiki krisis dan menghindari peningkatan ketegangan lebih lanjut," sambungnya seperti dikutip dari TheEdge Markets, Sabtu (20/3/2021).
Muhyiddin juga menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat para pemimpin politik, termasuk Penasihat Negara Aung San Suu Kyi dan Presiden U Win Myint, yang telah ditahan secara sewenang-wenang sejak 1 Februari 2021.
Muhyiddin juga sangat mendukung pernyataan Presiden Indonesia Joko Widodo hari ini dan seruannya untuk diselenggarakannya KTT darurat ASEAN guna mengatasi situasi di Myanmar.
Muhyiddin mengatakan Malaysia telah menyatakan keprihatinannya yang besar atas situasi tragis di Myanmar sejak kudeta militer 1 Februari lalu.
Dalam sebuah pernyataan, Muhyiddin mengatakan komunitas ASEAN tidak bisa melihat saudaranya Myanmar menjadi begitu tidak stabil di tangan beberapa orang terpilih yang berusaha untuk mempromosikan kepentingan pribadi mereka sendiri.
“Sekali lagi, Malaysia mengulangi seruan kami yang konsisten kepada semua pihak terkait untuk bekerja sama menuju penyelesaian damai dari krisis ini," kata PM Malaysia.
"Kami akan terus mendukung dialog inklusif untuk transisi politik, dan mendesak semua pihak untuk kembali ke meja perundingan, memperbaiki krisis dan menghindari peningkatan ketegangan lebih lanjut," sambungnya seperti dikutip dari TheEdge Markets, Sabtu (20/3/2021).
Muhyiddin juga menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat para pemimpin politik, termasuk Penasihat Negara Aung San Suu Kyi dan Presiden U Win Myint, yang telah ditahan secara sewenang-wenang sejak 1 Februari 2021.
Muhyiddin juga sangat mendukung pernyataan Presiden Indonesia Joko Widodo hari ini dan seruannya untuk diselenggarakannya KTT darurat ASEAN guna mengatasi situasi di Myanmar.
Lihat Juga :
tulis komentar anda