Dialog AS-China di Alaska Berlangsung Panas

Jum'at, 19 Maret 2021 - 22:44 WIB
China dengan tegas menentang campur tangan AS dalam apa yang dianggapnya sebagai urusan internalnya, masalah seperti Taiwan, Hong Kong, dan Xinjiang.

Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan pihaknya mengharapkan Amerika Serikat untuk memberi tahu mereka tentang pembicaraan itu.

Washington mengatakan tur Asia yang dilakukan Blinken sebelum pertemuan dengan para pejabat China, serta penjangkauan AS ke Eropa, India, dan mitra lainnya, menunjukkan bagaimana Amerika Serikat telah memperkuat tangannya untuk menghadapi China sejak Biden menjabat pada Januari lalu.



Tetapi kedua belah pihak tampak prima untuk menyepakati sangat sedikit pembicaraan tersebut.

Bahkan status pertemuan itu menjadi titik yang mencuat, dengan China bersikeras bahwa itu adalah "dialog strategis", yang mengacu pada mekanisme bilateral beberapa tahun yang lalu. Nmaun Pihak AS menolak itu, menyebutnya hanya sesi satu kali.

Menjelang pertemuan, Amerika Serikat mengeluarkan serangkaian tindakan yang diarahkan ke China, termasuk langkah untuk mulai mencabut lisensi telekomunikasi China, panggilan pengadilan ke beberapa perusahaan teknologi informasi China atas masalah keamanan nasional, dan sanksi terbaru terhadap China atas pengekangan demokrasi di Hong Kong.

Menambah ketegangan, China pada hari Jumat mengadili seorang warga Kanada atas tuduhan spionase, dalam kasus yang terlibat dalam pertengkaran diplomatik yang lebih luas antara Washington dan Beijing.

Pada pembicaraan pada hari Kamis, Penasihat Negara China dan Menteri Luar Negeri Wang Yi menanyai Blinken tentang apakah sanksi diumumkan sebelum pertemuan dengan sengaja.

Washington mengatakan bersedia bekerja dengan China jika itu untuk kepentingan AS, mengutip kebijakan iklim dan pandemi virus Corona sebagai contoh. Blinken mengatakan Washington berharap untuk melihat China menggunakan pengaruhnya dengan Korea Utara untuk membujuknya agar menyerahkan senjata nuklirnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More