Sentimen Anti-China Menguat, Taipei Minta Perusahaan Mereka di Myanmar Kibarkan Bendera Taiwan
Senin, 15 Maret 2021 - 19:09 WIB
YANGON - Kedutaan de facto Taiwan di Myanmar t elah menyarankan perusahaan Taiwan yang beroperasi di negara itu untuk mengibarkan bendera dan menggantung tanda yang menyatakan bahwa mereka berasal dari Taiwan. Langkah ini dilakukan setelah sentimen anti-China menguat di Myanmar.
"Kami menyarankan pengusaha Taiwan untuk menggantung tanda dalam bahasa Burma bertuliskan 'Perusahaan Taiwan' di pabrik mereka dan untuk mengibarkan bendera nasional negara kita," kata kantor perwakilan Taiwan itu.
"Mereka juga harus menjelaskan kepada pekerja lokal dan tetangga bahwa mereka adalah pabrik Taiwan, untuk menghindari orang luar menjadi bingung dan salah menilai," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (15/3/2021).
Sebelumnya, Kedutaan Besar China di Myanmar mengatakan sejumlah warga mereka terluka dalam aksi pembakaran yang dilakukan orang tak dikenal di pabrik garmen di pinggiran kota Yangon di Hlaingthaya. Beijing juga telah meminta Myanmar untuk melindungi properti dan warga China.
China dipandang mendukung junta militer yang mengambil alih kekuasaan di Myanmar, yang menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi.
Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan ada satu perusahaan Taiwan yang terperangkap dalam kekerasan tersebut, dengan 10 warga negaranya terperangkap di dalam tempat tersebut meskipun mereka aman.
"Kami menyarankan pengusaha Taiwan untuk menggantung tanda dalam bahasa Burma bertuliskan 'Perusahaan Taiwan' di pabrik mereka dan untuk mengibarkan bendera nasional negara kita," kata kantor perwakilan Taiwan itu.
"Mereka juga harus menjelaskan kepada pekerja lokal dan tetangga bahwa mereka adalah pabrik Taiwan, untuk menghindari orang luar menjadi bingung dan salah menilai," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (15/3/2021).
Sebelumnya, Kedutaan Besar China di Myanmar mengatakan sejumlah warga mereka terluka dalam aksi pembakaran yang dilakukan orang tak dikenal di pabrik garmen di pinggiran kota Yangon di Hlaingthaya. Beijing juga telah meminta Myanmar untuk melindungi properti dan warga China.
China dipandang mendukung junta militer yang mengambil alih kekuasaan di Myanmar, yang menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi.
Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan ada satu perusahaan Taiwan yang terperangkap dalam kekerasan tersebut, dengan 10 warga negaranya terperangkap di dalam tempat tersebut meskipun mereka aman.
(esn)
tulis komentar anda