Lestarikan Manusia, Ilmuwan Ingin Kirim 6,7 Juta Sperma dan Sel Telur ke Bulan

Sabtu, 13 Maret 2021 - 00:00 WIB
Menurut Thanga, lubang juga merupakan ukuran yang sempurna untuk penyimpanan sel. Mereka turun 80 hingga 100 meter di bawah tanah dan menyediakan perlindungan siap pakai dari permukaan Bulan, yang menanggung "perubahan suhu besar", serta ancaman dari meteorit dan radiasi.

Thanga mengatakan bahwa banyak tumbuhan dan hewan yang sangat terancam punah dan menyebut letusan Gunung Toba di Indonesia 75.000 tahun yang lalu sebagai alasan untuk khawatir, dengan mengatakan; “Hal itu menyebabkan periode pendinginan 1.000 tahun dan, menurut beberapa, sejalan dengan perkiraan penurunan dalam keragaman manusia."

Dia melihat paralel saat ini. “Karena aktivitas manusia dan faktor lain yang sepenuhnya tidak kami pahami," katanya, seraya menambahkan bahwa sudah ada kerugian yang cepat selama beberapa dekade terakhir.

Konsep "bahtera" sudah digunakan di Svalbard Global Seed Vault—tempat menyimpan benih tanaman, yaitu—di pulau Spitsbergen, Norwegia di Lingkaran Arktik, di mana para ilmuwan mengatakan bahwa struktur batu besar dapat bertahan, tidak diganggu oleh manusia atau unsur-unsurnya. Ada lebih dari 992.000 sampel unik, yang masing-masing berisi rata-rata 500 benih.

Thanga menambahkan bahwa dia terkejut dengan betapa hemat biaya misi tersebut, menurut perkiraan “back-of-an-envelope”-nya. Untuk mengangkut 50 sampel dari setiap [6,7 juta target] spesies akan membutuhkan 250 peluncuran roket. Sebagai perbandingan, 40 peluncuran diperlukan untuk membangun Stasiun Luar Angkasa Internasional, yang berada di orbit rendah Bumi—jauh lebih dekat daripada Bulan.

"Ini tidak terlalu besar," kata Thanga, seperti dikutip New York Post, Jumat (12/3/2021). “Kami sedikit terkejut tentang itu.”
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More