Tujuh Tewas dalam Demonstrasi di Myanmar, Tentara Dituduh Gunakan Taktik Perang

Kamis, 11 Maret 2021 - 15:54 WIB
Tujuh oran tewas dalam aksi demonstrasi di Myanmar saat tentara dituduh menggunakan taktik perang. Foto/timesofindia.indiatimes.com
YANGON - Tujuh orang tewas ketika pasukan keamanan menembaki aksi protes anti junta di Myanmar menurut saksi mata dan media lokal. Sementara itu, kelompok hak asasi manusia Amnesty Internasional menuduh militer mengadopsi taktik pertempuran terhadap para demonstran.

Enam orang tewas di pusat kota Myaing ketika pasukan menembaki protes. Hal itu diungkapkan seorang pria yang mengambil bagian dalam demonstrasi dan membantu membawa mayat ke rumah sakit. Seorang petugas kesehatan di sana pun memastikan enam korban tewas tersebut.

"Kami memprotes dengan damai," kata pria berusia 31 tahun itu. "Aku tidak percaya mereka melakukannya," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (11/3/2021).

Sedangkan media lokal melaporkan satu orang tewas di distrik North Dagon di Yangon, kota terbesar Myanmar. Foto-foto yang diposting di Facebook menunjukkan seorang pria berbaring telungkup di jalan, berdarah karena luka di kepala.



Aksi protes juga dilakukan di setengah lusin kota lain, menurut postingan di Facebook.

Semalam, orang-orang menentang jam malam untuk menyalakan lilin di beberapa bagian Yangon dan juga di Myingyan, barat daya kota kedua Mandalay.

Sebelum korban terbaru berjatuhan, kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik mengatakan lebih dari 60 pengunjuk rasa telah tewas dan sekitar 2.000 orang ditahan oleh pasukan keamanan sejak kudeta 1 Februari terhadap pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.



Sementara itu, Amnesty International menuduh tentara Myanmar menggunakan kekuatan mematikan terhadap pengunjuk rasa dan mengatakan banyak pembunuhan yang didokumentasikan sama dengan eksekusi di luar hukum.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More