Incar Cadangan Lithium, Inggris Dilaporkan Dukung Kudeta Bolivia

Kamis, 11 Maret 2021 - 11:03 WIB
Mantan presiden Bolivia Evo Morales. Foto/BBC
LONDON - Inggris mendukung kudeta di Bolivia pada 2019 lalu untuk mengamankan akses ke cadangan lithium yang cukup besar di negara itu demi perusahaan di Negeri Ratu Elizabeth menurut laporan Declassified UK.

Menurut temuan tersebut, Kantor Luar Negeri dan Kedutaan Besar Inggris tampaknya telah mendanai optimalisasi "eksploitasi" deposit lithium Bolivia oleh perusahaan yang berbasis di Oxford, Satellite Applications Catapult. Laporan tersebut menguraikan bahwa proyek tersebut dengan cepat berjalan segera setelah mantan presiden Bolivia Evo Morales dipaksa mundur.

Menurut laporan tersebut, tak lama setelah Inter-American Development Bank (IADB) secara penuh mengesahkan proyek lithium pada 25 November 2019, Kantor Luar Negeri Inggris mentransfer sekitar USD46.000 ke Satellite Applications Catapult, dalam pembayaran "pengeluaran program".

Pada Maret 2020, Kedutaan Besar Inggris kemudian dilaporkan bekerja sama dengan Kementerian Pertambangan pemerintah sementara untuk menyelenggarakan "seminar internasional" bagi lebih dari 300 pejabat dari sektor pertambangan global, di mana sebuah perusahaan bernama Watchman UK, mitra Kantor Luar Negeri Inggris, dibawa masuk menawarkan "solusi kreatif" untuk membuat masyarakat adat setempat bekerja di tambang.



Declassified UK menggambarkan apa yang diklaimnya sebagai "masa pacaran yang lama" oleh Inggris terhadap pemerintah sosialis Morales atas cadangan lithium negara itu. Secara khusus, laporan tersebut menguraikan upaya untuk menghubungkan apa yang disebut "segitiga litium" antara Argentina, Chili, dan Bolivia dengan London Metal Exchange.

"Hubungan dengan Perusahaan Litium Bolivia mungkin juga terbukti relevan karena Bolivia menjadi pemasok litium (bahan kritis) ke Inggris dan merujuk pada upayanya untuk menghubungkan Bolivia, Chili, dan Argentina (yaitu Segitiga Litium) dengan Logam London Exchange," kata pemerintah Inggris tentang upaya tersebut, menurut laporan itu seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (11/3/2021).

Declassified UK mengungkapkan bahwa beberapa bulan sebelum kudeta 2019, Inggris dilaporkan mendanai "acara besar" di La Paz tentang keamanan siber untuk lembaga keuangan, membawa Darktrace untuk menyampaikan presentasi memenuhi syaratnya dan menyatakan state-of-the-art technology untuk digunakan oleh bank Bolivia melawan kejahatan dunia maya.

Untuk diketahui, Darktrace adalah perusahaan yang diduga didirikan oleh MI5 dan badan intelijen dunia mayanya, GCHQ.

Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More