Hamil Tanpa Berhubungan Seks, Wanita Ini Dijuluki ‘Perawan Maria’-nya Inggris

Selasa, 09 Maret 2021 - 15:51 WIB
Nicole Moore, 28, wanita Inggris yang bisa hamil dan melahirkan anak tanpa berhubungan seks penetrasi. Foto/Carter News Agency
LONDON - Seorang wanita berusia 28 tahun asal Inggris telah berbagi cerita tentang bagaimana teman-temannya menjulukinya “Perawan Maria” setelah dia hamil dengan tanpa pernah berhubungan seks.

Kehamilan Nicole Moore tidak direncanakan, jadi ketikadia saat itu berusia 20 tahun mengetahui bahwa dia sedang hamil, dia sangat terkejut.





Tetapi Moore memiliki lebih banyak alasan daripada kebanyakan untuk terkejut dengan berita itu—karena dia tidak pernah melakukan hubungan seks penetrasi.

Moore didiagnosis dengan vaginismus, suatu kondisi yang menyebabkan otot-otot dinding vagina mengerut tanpa disengaja, yang berarti Moore tidak pernah bisa memasukkan tampon, melakukan pap smear atau pun berhubungan seks.

“Saya menghabiskan seluruh masa remaja saya dengan tidak bisa memasukkan tampon, jadi saya tahu ada sesuatu yang tidak beres,” kata wanita yang tinggal di Portsmouth tersebut.

"Tapi dokter mengatakan bahwa saya baik-baik saja, jadi saya hanya percaya sebentar bahwa ada yang salah dengan saya,” ujarnya.

Ketika Moore mulai berkencan dengan pria yang akhirnya membuatnya hamil, mereka pernah mencoba berhubungan seks. Namun, Moore merasa hal itu tidak mungkin, di mana dia mengibarkan pasangan kencannya itu seperti “menabrak dinding bata".

“Saat berusia 18 tahun, saya menjalin hubungan dengan ayah putri saya. Kami mulai mencoba melakukan hubungan seksual, dia beberapa tahun lebih tua dan lebih berpengalaman,” katanya, seperti dikutip news.com.au, Selasa (9/3/2021).

“Kami sudah mencoba tapi tidak mungkin. Saya tidak mengerti mengapa itu tidak bisa terjadi.”



Moore kembali ke dokter untuk mencari tahu apa yang salah dan diberitahu lagi bahwa dia "sangat ketat".

Jadi, dia dan pacarnya menemukan cara lain untuk menjadi intim yang tidak melibatkan seks penetrasi--dan yang mengejutkan Moore hamil.

“Suatu hari di tempat kerja saya mulai merasakan mulas yang hebat dan payudara yang sakit. Bos saya saat itu, yang merupakan teman dekat dan tahu tentang situasi saya, mengatakan dia mengira saya bisa hamil,” kata Moore.

“Saya tertawa dan berkata tidak mungkin, karena saya masih perawan dan tidak pernah melakukan hubungan seks penetrasi.”

“Tapi dia bilang itu mungkin saja jika ada cairan di dekat vagina saya, meski tidak benar-benar berhubungan,” imbuh dia.

"Saya melakukan tes kehamilan pada istirahat makan siang saya hari itu di tempat kerja dan hasilnya positif,” imbuh dia.

Moore mengatakan dia "terkejut dan bingung" dengan hasil positif, serta takut melahirkan karena perjuangannya untuk berhubungan seks.

“Yang terus saya pikirkan adalah bagaimana saya bisa melahirkan bayi ini jika saya tidak bisa melakukan hubungan badan,” katanya.

“Saya khawatir pasangan saya akan mengira saya selingkuh, karena sepertinya sangat tidak mungkin,” imbuh dia.

"Tapi untungnya dia mengenal saya dan tubuh saya, dan dia tidak meragukan saya sedetik pun."

Moore mengatakan kehamilannya menyebabkan lelucon, di mana dia dijuluki sebagai "Perawan Maria". Dia menerima julukan itu sambil tertawa.

Tetapi juga sulit bagi Moore untuk membuat para profesional medis mempercayainya ketika dia memberi tahu mereka bahwa dia tidak pernah berhubungan seks penetrasi.

Tetapi setelah mencari opini kedua, dikonfirmasikan bahwa meskipun jarang, adalah mungkin untuk hamil tanpa melakukan hubungan penetrasi jika aktivitas seksual memasukkan cairan ke area vagina.

“Pacar saya pada saat itu sering harus ikut dengan saya ke tempat pertemuan untuk menjelaskan bahwa kami benar-benar tidak pernah berhubungan seks,” kata Moore.

“Saya ingat pernah melakukan pemeriksaan di rumah sakit dan tidak dapat melakukan pemeriksaan internal karena perawat tidak dapat memasukkan jarinya,” paparnya.

"Saya mencoba menjelaskan kepadanya bahwa saya masih belum berhubungan seks dan dia berkata kepada saya, 'Jangan konyol, tentu saja Anda pernah'."

Moore akhirnya didiagnosis dengan vaginismus ketika dia hamil empat bulan dan kehilangan keperawanannya sebulan kemudian.

Dia melahirkan putrinya Tilly, yang sekarang berusia delapan tahun, tanpa masalah apapun.

“Dengan bantuan terapis, saya mulai menggunakan dilator dan dapat melihat cahaya di ujung terowongan,” katanya.

Moore tidak lagi dengan ayah Tilly, tetapi mengatakan mantan pasangannya itu selalu mendukung perjuanganya yang didiagnosis dengan vaginismus.

“Saya masih menderita vaginismus tapi sekarang saya tahu bagaimana mengatasinya dan tidak seburuk itu,” katanya.

“Saya masih belum bisa melakukan hal-hal tertentu, seperti memasukkan tampon, tapi saya merasa sangat beruntung sekarang bisa memiliki kehidupan seks yang normal,” paparnya.

“Tilly jelas merupakan keajaiban kecil saya. Kami mendapatkan hidup terbaik bersama dan memilikinya adalah hal terbaik yang pernah saya lakukan.”
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More