Pentagon Janji Tembakkan Rudal Hipersonik Pertama AS 30 Hari Lagi
Selasa, 09 Maret 2021 - 09:32 WIB
Kecepatan dan kemampuan manuver mereka yang sangat cepat membuat mereka hampir kebal terhadap sebagian besar sistem intersepsi rudal, dan waktu pembakaran mesin yang lebih singkat membuat pendeteksian mereka menggunakan sistem peringatan dini orbital menjadi tugas yang membuat frustrasi.
Ini bukan pertama kalinya ARRW mengudara. Sejak Juni 2019, Angkatan Udara AS telah melakukan tujuh tes captive-carry dengan rudal digantung di bawah sayap pembom B-52 Stratofortress, pesawat yang akan menjadi pengiriman utama misil tersebut.
AS saat ini tidak memiliki senjata hipersonik operasional, yang membuatnya tertinggal jauh di belakang Rusia dan China selama bertahun-tahun. Rusia dan China masing-masing memiliki lebih dari satu rudal hipersonik yang sudah beroperasi.
Rudal hipersonik Amerika lainnya, Hypersonic Air-breathing Weapon Concept (HAWC) yang sedang dikembangkan bersama oleh Lockheed, Raytheon, dan Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA). Rudal jelajah hipersonik menggunakan scramjet, sejenis mesin jet yang dioptimalkan untuk kecepatan sangat cepat.
Ini bukan pertama kalinya ARRW mengudara. Sejak Juni 2019, Angkatan Udara AS telah melakukan tujuh tes captive-carry dengan rudal digantung di bawah sayap pembom B-52 Stratofortress, pesawat yang akan menjadi pengiriman utama misil tersebut.
AS saat ini tidak memiliki senjata hipersonik operasional, yang membuatnya tertinggal jauh di belakang Rusia dan China selama bertahun-tahun. Rusia dan China masing-masing memiliki lebih dari satu rudal hipersonik yang sudah beroperasi.
Rudal hipersonik Amerika lainnya, Hypersonic Air-breathing Weapon Concept (HAWC) yang sedang dikembangkan bersama oleh Lockheed, Raytheon, dan Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA). Rudal jelajah hipersonik menggunakan scramjet, sejenis mesin jet yang dioptimalkan untuk kecepatan sangat cepat.
(min)
tulis komentar anda