Lagi-lagi, Iran Ancam Ratakan Dua Kota Israel dengan Tanah
Senin, 08 Maret 2021 - 07:42 WIB
Israel telah dua kali melakukan serangan militer terhadap program nuklir musuhnya—Irak pada tahun 1981 dan Suriah pada tahun 2007—di bawah apa yang kemudian dikenal sebagai “Doktrin Begin”, yang menyatakan bahwa Israel tidak akan mengizinkan negara musuh untuk mendapatkan senjata atom.
Gantz sebelumnya telah memperingatkan bahwa Israel akan melakukan serangan militer terhadap Iran, jika perlu.
Pernyataannya muncul setelah Israel menuduh Iran menargetkan kapal kargo milik pengusaha Israel yang berlayar di Teluk Oman akhir bulan lalu. Ledakan tersebut menyebabkan dua lubang di MV Helios Ray di sisi kiri dan dua di sisi kanan, tepat di atas garis air.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuduh Iran sebagai pelakunya, namun Teheran dengan cepat membantahnya.
Pada hari Minggu, Presiden Iran Hassan Rouhani mendesak Eropa untuk menghindari ancaman atau tekanan dalam setiap negosiasi dengan Teheran.
Nasib kesepakatan nuklir Iran, yang secara resmi dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), telah digantung sejak mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara sepihak menarik diri Amerika pada 2018 dan menerapkan kembali sanksinya terhadap Teheran.
Menyusul kemenangan pemilu AS oleh Joe Biden pada November, AS, pihak-pihak Eropa dalam kesepakatan itu—Prancis, Jerman dan Inggris—dan Teheran telah mencoba untuk menyelamatkan kesepakatan itu.
"Cara terbaik untuk menyelesaikan masalah dengan mitra Eropa di berbagai tingkat bilateral, regional dan internasional, adalah negosiasi berdasarkan saling menghormati dan menghindari ancaman atau tekanan," kata Rouhani kepada Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Coveney, seperti disampaikan pihak Kepresidenan Iran dalam sebuah pernyataan.
Irlandia bukan pihak dalam kesepakatan nuklir Iran, tetapi saat ini duduk di Dewan Keamanan PBB.
Gantz sebelumnya telah memperingatkan bahwa Israel akan melakukan serangan militer terhadap Iran, jika perlu.
Pernyataannya muncul setelah Israel menuduh Iran menargetkan kapal kargo milik pengusaha Israel yang berlayar di Teluk Oman akhir bulan lalu. Ledakan tersebut menyebabkan dua lubang di MV Helios Ray di sisi kiri dan dua di sisi kanan, tepat di atas garis air.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuduh Iran sebagai pelakunya, namun Teheran dengan cepat membantahnya.
Pada hari Minggu, Presiden Iran Hassan Rouhani mendesak Eropa untuk menghindari ancaman atau tekanan dalam setiap negosiasi dengan Teheran.
Nasib kesepakatan nuklir Iran, yang secara resmi dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), telah digantung sejak mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara sepihak menarik diri Amerika pada 2018 dan menerapkan kembali sanksinya terhadap Teheran.
Menyusul kemenangan pemilu AS oleh Joe Biden pada November, AS, pihak-pihak Eropa dalam kesepakatan itu—Prancis, Jerman dan Inggris—dan Teheran telah mencoba untuk menyelamatkan kesepakatan itu.
"Cara terbaik untuk menyelesaikan masalah dengan mitra Eropa di berbagai tingkat bilateral, regional dan internasional, adalah negosiasi berdasarkan saling menghormati dan menghindari ancaman atau tekanan," kata Rouhani kepada Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Coveney, seperti disampaikan pihak Kepresidenan Iran dalam sebuah pernyataan.
Irlandia bukan pihak dalam kesepakatan nuklir Iran, tetapi saat ini duduk di Dewan Keamanan PBB.
Lihat Juga :
tulis komentar anda