Trump: Turki Produksi Bagian Badan Utama Jet Tempur F-35
Selasa, 19 Mei 2020 - 06:01 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan bahwa bagian besar jet tempur F-35 diproduksi di Turki tapi dia mempertimbangkan pemindahan produksi ke AS.
“Kita membuat F-35, jet sangat penting, terhebat di dunia, di mana badan utama jet dibuat di Turki dan kemudian dikirim ke sini,” ungkap Trump saat wawancara dengan Fox Business.
“Masalahnya ialah jika kita memiliki masalah dengan satu negara, Anda tidak bisa membuat jet itu. Kita mendapat suku cadang dari semua tempat. Ini sangat gila. Kita harus membuat semuanya di AS,” papar Trump yang menyatakan jika hubungan AS dan Turki runtuh, Turki dapat menghentikan pengiriman bagian penting itu.
Meski Turki merupakan manufaktur suku cadang dan pembeli utama Lockheed Martin F-35, hubungan antara AS dan Turki memburuk tahun lalu saat Turki membeli sistem pertahanan S-400 buatan Rusia.
“Meski dihentikan dari program F-35 hampir setahun lalu, Turki masih memproduksi dan mengirimkan suku cadang untuk Joint Strike Fighter,” kata Direktur Industri Pertahanan Turki Ismail Demir. (Baca Juga: Indonesia Masuk 63 Negara yang Dukung Penyelidikan Asal-usul Covid-19)
Pada 2019, AS menyatakan sistem S-400 tidak sesuai dengan sistem NATO dan mengancam kemampuan jet F-35.
Namun Turki menolak sikap AS dan menyatakan S-400 tidak akan diintegrasikan dalam pertahanan NATO. (Baca Juga: Grand Mufti Saudi: Umat Islam Boleh Salat Ied di Rumah Saat Pandemi)
“Kita membuat F-35, jet sangat penting, terhebat di dunia, di mana badan utama jet dibuat di Turki dan kemudian dikirim ke sini,” ungkap Trump saat wawancara dengan Fox Business.
“Masalahnya ialah jika kita memiliki masalah dengan satu negara, Anda tidak bisa membuat jet itu. Kita mendapat suku cadang dari semua tempat. Ini sangat gila. Kita harus membuat semuanya di AS,” papar Trump yang menyatakan jika hubungan AS dan Turki runtuh, Turki dapat menghentikan pengiriman bagian penting itu.
Meski Turki merupakan manufaktur suku cadang dan pembeli utama Lockheed Martin F-35, hubungan antara AS dan Turki memburuk tahun lalu saat Turki membeli sistem pertahanan S-400 buatan Rusia.
“Meski dihentikan dari program F-35 hampir setahun lalu, Turki masih memproduksi dan mengirimkan suku cadang untuk Joint Strike Fighter,” kata Direktur Industri Pertahanan Turki Ismail Demir. (Baca Juga: Indonesia Masuk 63 Negara yang Dukung Penyelidikan Asal-usul Covid-19)
Pada 2019, AS menyatakan sistem S-400 tidak sesuai dengan sistem NATO dan mengancam kemampuan jet F-35.
Namun Turki menolak sikap AS dan menyatakan S-400 tidak akan diintegrasikan dalam pertahanan NATO. (Baca Juga: Grand Mufti Saudi: Umat Islam Boleh Salat Ied di Rumah Saat Pandemi)
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda