Hindari Konflik, Puluhan Warga Myanmar Coba Menyeberang ke India

Minggu, 07 Maret 2021 - 15:09 WIB
Pejabat India menuturkan, puluhan warga Myanmar telah berkumpul di perbatasan dan menunggu untuk bisa masuk ke negara itu, untuk menghindari konflik yang terjadi di dalam negeri. Foto/REUTERS
NEW DELHI - Pejabat India menuturkan, puluhan warga Myanmar telah berkumpul di perbatasan dan menunggu untuk bisa masuk ke negara itu. Mereka ingin bergabung dengan sekitar 50 orang yang telah melintasi perbatasan untuk melarikan diri dari kekacauan yang disebabkan oleh kudeta.

Seorang perwira senior Assam Rifles, yang merupakan pasukan paramiliter India menuturkan, 48 warga Myanmar, termasuk delapan polisi, telah memasuki negara bagian Mizoram, di timur laut India.

"Sedikitnya 85 warga sipil dari Myanmar telah menunggu di perbatasan internasional untuk memasuki India," ucapnya, yang berbicara dalam kondisi anonim, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (7/3/2021).



Terkait dengan delapan polisi yang menyeberang, Myanmar telah mendesak India untuk mengembalikan mereka. Para Polisi ini menyeberang untuk mencari perlindungan diIndiaguna menghindari menerima perintah dari junta militer yang merebut kekuasaan bulan lalu.

Pejabat paling senior di Champhai, distrik di negara bagian Mizoram, India, mengatakan kepadaReutersbahwa dia telah menerima surat dari mitranya di distrik Falam Myanmar yang meminta pengembalian delapan polisi untuk menjaga hubungan persahabatan.

Dalam surat tersebut, yang salinannya telah ditinjau Reuters, pihak berwenang Myanmar mengatakan, mereka memiliki informasi tentang delapan personel polisi yang telah menyeberang ke India.

Surat tersebut mencantumkan rincian empat polisi, berusia antara 22 dan 25 tahun, termasuk seorang petugas polisi wanita.Baca juga: PDIP: Solidaritas ASEAN Harus Tekan Rezim Militer Myanmar Cegah Kekerasan

"Untuk menjalin hubungan persahabatan antara kedua negara tetangga, Anda dengan hormat diminta untuk menahan 8 personel polisi Myanmar yang telah tiba di wilayah India dan menyerahkannya ke Myanmar," ungkap surat itu.
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More