AS Mengaku Ingin Gelar Dialog dengan Rusia dan China Soal Senjata Modern
Kamis, 04 Maret 2021 - 21:17 WIB
WASHINGTON - Pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) ingin melakukan dialog yang bermakna dengan Rusia dan China tentang teknologi militer modern yang mempengaruhi stabilitas strategis dan untuk mengurangi peran senjata nuklir dalam keamanan nasional AS. Hal itu terungkap dalam sebuah dokumen yang diterbitkan oleh Gedung Putih.
Dokumen berjudul Interim Strategic Guidance diterbitkan atas nama Presiden AS, Joe Biden. Dokumen ini bertindak sebagai kerangka kerja untuk Keamanan Nasional AS, yang rencananya akan diterbitkan AS akhir tahun ini.
Panduan tersebut ditujukan untuk departemen dan lembaga administrasi yang bertanggung jawab atas keamanan nasional AS, seperti Kementerian Pertahanan atau Pentagon.
"Kami akan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi peran senjata nuklir dalam strategi keamanan nasional kami, sambil memastikan penangkal strategis kami tetap aman, terjamin dan efektif, dan bahwa komitmen pencegahan kami yang diperpanjang kepada sekutu kami tetap kuat dan kredibel," bunyi dokumen itu.
"Kami akan terlibat dalam upaya yang bermakna dialog dengan Rusia dan China tentang berbagai perkembangan teknologi militer yang muncul yang berimplikasi pada stabilitas strategis," sambungnya, seperti dilansir Tass pada Kamis (4/3/2021).
Dokumen tersebut menyatakan bahwa Washington tidak bermaksud untuk terlibat dalam perlombaan senjata yang mahal. Selain itu, menurut dokumen itu, AS berencana untuk secara aktif mempromosikan ide pengendalian senjata dan mengerjakan perjanjian baru di bidang ini.
"Itulah sebabnya kami bergerak cepat untuk memperpanjang Perjanjian New START dengan Rusia. Jika memungkinkan, kami juga akan mengejar pengaturan kontrol senjata baru," tukasnya.
Dokumen berjudul Interim Strategic Guidance diterbitkan atas nama Presiden AS, Joe Biden. Dokumen ini bertindak sebagai kerangka kerja untuk Keamanan Nasional AS, yang rencananya akan diterbitkan AS akhir tahun ini.
Panduan tersebut ditujukan untuk departemen dan lembaga administrasi yang bertanggung jawab atas keamanan nasional AS, seperti Kementerian Pertahanan atau Pentagon.
"Kami akan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi peran senjata nuklir dalam strategi keamanan nasional kami, sambil memastikan penangkal strategis kami tetap aman, terjamin dan efektif, dan bahwa komitmen pencegahan kami yang diperpanjang kepada sekutu kami tetap kuat dan kredibel," bunyi dokumen itu.
"Kami akan terlibat dalam upaya yang bermakna dialog dengan Rusia dan China tentang berbagai perkembangan teknologi militer yang muncul yang berimplikasi pada stabilitas strategis," sambungnya, seperti dilansir Tass pada Kamis (4/3/2021).
Dokumen tersebut menyatakan bahwa Washington tidak bermaksud untuk terlibat dalam perlombaan senjata yang mahal. Selain itu, menurut dokumen itu, AS berencana untuk secara aktif mempromosikan ide pengendalian senjata dan mengerjakan perjanjian baru di bidang ini.
"Itulah sebabnya kami bergerak cepat untuk memperpanjang Perjanjian New START dengan Rusia. Jika memungkinkan, kami juga akan mengejar pengaturan kontrol senjata baru," tukasnya.
(esn)
tulis komentar anda