Azerbaijan: Armenia Banyak Merusak, Akibatkan Kerugian Rp713 Triliun
Kamis, 04 Maret 2021 - 14:50 WIB
Ketika perang baru meletus September lalu, tentara Armenia melancarkan serangan terhadap warga sipil dan pasukan Azerbaijan serta melanggar beberapa perjanjian gencatan senjata kemanusiaan.
Selama enam pekan konflik, Azerbaijan membebaskan beberapa kota dan hampir 300 pemukiman serta desa dari pendudukan Armenia setelah hampir 30 tahun.
"Setelah pembebasan, pemandangan di tanah bersejarah kami tampak hancur," ujar Ibrahim.
Sebelum konflik baru-baru ini, sekitar 20% wilayah Azerbaijan telah diduduki Armenia secara ilegal selama hampir 30 tahun.
“Menurut perkiraan, selain bangunan tempat tinggal dan pemerintahan Azerbaijan, 700 monumen bersejarah dan budaya, 927 perpustakaan, 808 pusat budaya, 85 sekolah musik dan seni, 22 museum dengan lebih dari 100.000 artefak, empat galeri seni, empat teater, dan dua ruang konser rusak atau dihancurkan pasukan Armenia selama tiga dekade terakhir,” papar duta besar itu.
Dia menyebutkan bahwa Azerbaijan memiliki rencana rekonstruksi pascaperang skala besar untuk memulihkan wilayah yang dibebaskan.
Menurut dia, proses pembersihan ranjau telah diluncurkan untuk mewujudkan rencana ini dengan aman.
Dia menyatakan proyek transportasi dan infrastruktur memainkan peran penting di daerah itu.
Setelah pembebasan kota Shusha, pemerintah segera membangun bandara internasional dan jalan raya baru seratus kilometer dari Fuzuli, yang melibatkan tiga perusahaan dari Azerbaijan dan Turki.
Shusha menjadi kota simbolik Karabakh yang dianggap sebagai ibu kota budaya Azerbaijan.
Selama enam pekan konflik, Azerbaijan membebaskan beberapa kota dan hampir 300 pemukiman serta desa dari pendudukan Armenia setelah hampir 30 tahun.
"Setelah pembebasan, pemandangan di tanah bersejarah kami tampak hancur," ujar Ibrahim.
Sebelum konflik baru-baru ini, sekitar 20% wilayah Azerbaijan telah diduduki Armenia secara ilegal selama hampir 30 tahun.
“Menurut perkiraan, selain bangunan tempat tinggal dan pemerintahan Azerbaijan, 700 monumen bersejarah dan budaya, 927 perpustakaan, 808 pusat budaya, 85 sekolah musik dan seni, 22 museum dengan lebih dari 100.000 artefak, empat galeri seni, empat teater, dan dua ruang konser rusak atau dihancurkan pasukan Armenia selama tiga dekade terakhir,” papar duta besar itu.
Dia menyebutkan bahwa Azerbaijan memiliki rencana rekonstruksi pascaperang skala besar untuk memulihkan wilayah yang dibebaskan.
Menurut dia, proses pembersihan ranjau telah diluncurkan untuk mewujudkan rencana ini dengan aman.
Dia menyatakan proyek transportasi dan infrastruktur memainkan peran penting di daerah itu.
Setelah pembebasan kota Shusha, pemerintah segera membangun bandara internasional dan jalan raya baru seratus kilometer dari Fuzuli, yang melibatkan tiga perusahaan dari Azerbaijan dan Turki.
Shusha menjadi kota simbolik Karabakh yang dianggap sebagai ibu kota budaya Azerbaijan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda