Insinyur Pemugar Sumur Suci Zamzam Wafat, Arab Saudi Berduka
Rabu, 03 Maret 2021 - 21:52 WIB
MAKKAH - Pemerintah dan publik Arab Saudi berduka atas wafatnya Yahya Hamza Koshak, insinyur yang memimpin pemugaran sumur suci Zamzam. Koshak meninggal pada usia 80 tahun pada hari Selasa.
Koshak, juga dikenal sebagai "Bapak Insinyur”, adalah mantan Direktur Jenderal Perusahaan Air Nasional dan anggota Organisasi Pers dan Publikasi Okaz.
Dia lahir di Makkah, di mana ayahnya, seorang pedagang, bekerja selama musim Umrah, menjabat sebagai ketua Pembentukan Motawif Jemaah Muslim Turki di Eropa, Amerika dan Australia.
Ibunya adalah teman dekat istri almarhum Raja Faisal; Putri Effat.
Koshak belajar di salah satu sekolah pertama di kota Taif setelah didirikan oleh Raja Faisal dan Putri Effat.
Dia belajar teknik di Universitas Ain Shams di Kairo, tetapi menyelesaikan gelarnya di Riyadh. Dia kemudian melanjutkan pendidikannya di Amerika Serikat (AS), di mana dia memperoleh gelar Ph.D. dalam ilmu teknik.
Keponakannya, Nabeel Koshak, mengatakan kepada Arab News, Rabu (3/3/2021), bahwa dia sangat menyanyangi almarhum.
“Dia sangat sosial, dekat dengan orang, dan selalu baik dan tidak suka menyakiti siapa pun. Dia periang—itu adalah karakteristik yang membedakan kepribadiannya,” katanya.
“Koshak seperti seorang Ayah bagi saya, dan keluarganya tetap bangga bahwa dia mendapatkan kepercayaan dari kepemimpinan Kerajaan,” ujarnya.
Dia menyapa dan menerima Raja Arab Saudi setiap tahun selama 10 hari terakhir Ramadhan.
Koshak memegang sejumlah posisi pemerintahan di Makkah selama karier yang panjang, termasuk Wakil Menteri Urusan Teknis di Kotamadya Makkah.
Dia memimpin tim pembersih sumur Zamzam empat dekade lalu dan menulis sebuah buku “Zamzam: The Holy Water”, di mana dia mencatat pengamatannya di dalam sumur.
“Membersihkan sumur Zamzam adalah salah satu proyek terpentingnya, tugas besar di bawah arahan almarhum Raja Khalid,” Nabeel Koshak.
Dalam bukunya, Koshak menguraikan sejarah sumur suci dan sumber airnya, serta mendokumentasikan benda-benda arkeologi yang ditemukan selama proyek pembersihan.
“Dengan pengamatan, menjadi jelas bahwa hanya ada dua sumber utama air, satu menuju Kakbah, dan yang lainnya menuju Ajyad. Adapun sumber ketiga, yang menurut cerita sejarah berada di sisi Jabal Abu Qubays dan Al-Safa, saya justru menemukan 12 lubang kecil di antara batu-batu bangunan,” kata Koshak semasa hidupnya.
Minat Koshak termasuk pada pengobatan alternatif, yang membuatnya mendirikan pusat spesialis di Jeddah.
Koshak, juga dikenal sebagai "Bapak Insinyur”, adalah mantan Direktur Jenderal Perusahaan Air Nasional dan anggota Organisasi Pers dan Publikasi Okaz.
Dia lahir di Makkah, di mana ayahnya, seorang pedagang, bekerja selama musim Umrah, menjabat sebagai ketua Pembentukan Motawif Jemaah Muslim Turki di Eropa, Amerika dan Australia.
Ibunya adalah teman dekat istri almarhum Raja Faisal; Putri Effat.
Koshak belajar di salah satu sekolah pertama di kota Taif setelah didirikan oleh Raja Faisal dan Putri Effat.
Dia belajar teknik di Universitas Ain Shams di Kairo, tetapi menyelesaikan gelarnya di Riyadh. Dia kemudian melanjutkan pendidikannya di Amerika Serikat (AS), di mana dia memperoleh gelar Ph.D. dalam ilmu teknik.
Keponakannya, Nabeel Koshak, mengatakan kepada Arab News, Rabu (3/3/2021), bahwa dia sangat menyanyangi almarhum.
“Dia sangat sosial, dekat dengan orang, dan selalu baik dan tidak suka menyakiti siapa pun. Dia periang—itu adalah karakteristik yang membedakan kepribadiannya,” katanya.
“Koshak seperti seorang Ayah bagi saya, dan keluarganya tetap bangga bahwa dia mendapatkan kepercayaan dari kepemimpinan Kerajaan,” ujarnya.
Dia menyapa dan menerima Raja Arab Saudi setiap tahun selama 10 hari terakhir Ramadhan.
Koshak memegang sejumlah posisi pemerintahan di Makkah selama karier yang panjang, termasuk Wakil Menteri Urusan Teknis di Kotamadya Makkah.
Dia memimpin tim pembersih sumur Zamzam empat dekade lalu dan menulis sebuah buku “Zamzam: The Holy Water”, di mana dia mencatat pengamatannya di dalam sumur.
“Membersihkan sumur Zamzam adalah salah satu proyek terpentingnya, tugas besar di bawah arahan almarhum Raja Khalid,” Nabeel Koshak.
Dalam bukunya, Koshak menguraikan sejarah sumur suci dan sumber airnya, serta mendokumentasikan benda-benda arkeologi yang ditemukan selama proyek pembersihan.
“Dengan pengamatan, menjadi jelas bahwa hanya ada dua sumber utama air, satu menuju Kakbah, dan yang lainnya menuju Ajyad. Adapun sumber ketiga, yang menurut cerita sejarah berada di sisi Jabal Abu Qubays dan Al-Safa, saya justru menemukan 12 lubang kecil di antara batu-batu bangunan,” kata Koshak semasa hidupnya.
Minat Koshak termasuk pada pengobatan alternatif, yang membuatnya mendirikan pusat spesialis di Jeddah.
(min)
tulis komentar anda