Usai Amerika, Giliran Zionis Israel Merudal Suriah
Senin, 01 Maret 2021 - 08:08 WIB
DAMASKUS - Militer Zionis Israel dilaporkan menyerang wilayah Suriah dengan banyak rudal pada Minggu malam waktu Damaskus. Serangan udara dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki Zionis itu hanya berselang beberapa hari setelah militer Amerika Serikat (AS) menyerang wilayah negara itu dengan dua jet tempur F-15.
Media pemerintah Suriah, SANA, pada Senin (1/3/2021), melaporkan sistem pertahanan udara setempat telah menembak jatuh sebagian besar rudal musuh yang menargetkan area di luar Damaskus. Media itu menyebut serangan dilakukan Zionis Israel, meski negara Yahudi itu menolak mengonfirmasi.
Menurut laporan SANA, rudal-rudal musuh diluncurkan menuju Ibu Kota Suriah sekitar pukul 22.16 waktu setempat. Laporan yang mengutip sumber militer setempat mengatakan beberapa proyektil diyakini telah mencapai darat. Sumber itu mengatakan bahwa sistem pertahanan rudal negara itu menjatuhkan "sebagian besar rudal musuh".
SANA juga menerbitkan beberapa video yang menunjukkan intersepsi rudal-rudal musuh di langit malam di atas Damaskus.
Israel secara rutin menyerang wilayah Suriah dengan dalih menyerang "target Iran" di sana. Sebagai aturan, Tel Aviv tidak mengomentari serangan lintas batasnya ke Suriah, menganggapnya sebagai bagian dari upaya untuk menghalau Iran mendapatkan pijakan di negara yang dilanda perang itu.
Sebelumnya, pada pekan lalu serangan udara AS diklaim Pentagon telah menghancurkan beberapa infrastruktur di Suriah yang digunakan kelompok milisi pro-Iran. Serangan atas perintah Presiden Joe Biden itu dengan dalih balas dendam atas rentetan serangan roket terhadap pasukan Amerika di Irak.
Pentagon berpendapat bahwa pemboman terhadap wilayah Suriah ditujukan untuk "meredakan ketegangan" di Suriah dan Irak, tetapi mendapat kecaman keras dari Damaskus dan Teheran, dengan alasan bahwa serangan itu hanya mengobarkan situasi yang tidak menentu.
Iran berpendapat bahwa serangan udara AS akan berguna bagi teroris, dan menuduh Washington berusaha untuk "menghidupkan kembali" kelompok teroris ISIS.
Suriah mengecam serangan AS sebagai "agresi pengecut", dengan mencatat bahwa pemerintah AS yang baru menunjukkan pengabaiannya terhadap upaya untuk menyelesaikan konflik Suriah, karena pemboman itu bertepatan dengan kunjungan Utusan Khusus PBB untuk Suriah ke negara itu.
Media pemerintah Suriah, SANA, pada Senin (1/3/2021), melaporkan sistem pertahanan udara setempat telah menembak jatuh sebagian besar rudal musuh yang menargetkan area di luar Damaskus. Media itu menyebut serangan dilakukan Zionis Israel, meski negara Yahudi itu menolak mengonfirmasi.
Menurut laporan SANA, rudal-rudal musuh diluncurkan menuju Ibu Kota Suriah sekitar pukul 22.16 waktu setempat. Laporan yang mengutip sumber militer setempat mengatakan beberapa proyektil diyakini telah mencapai darat. Sumber itu mengatakan bahwa sistem pertahanan rudal negara itu menjatuhkan "sebagian besar rudal musuh".
SANA juga menerbitkan beberapa video yang menunjukkan intersepsi rudal-rudal musuh di langit malam di atas Damaskus.
Israel secara rutin menyerang wilayah Suriah dengan dalih menyerang "target Iran" di sana. Sebagai aturan, Tel Aviv tidak mengomentari serangan lintas batasnya ke Suriah, menganggapnya sebagai bagian dari upaya untuk menghalau Iran mendapatkan pijakan di negara yang dilanda perang itu.
Sebelumnya, pada pekan lalu serangan udara AS diklaim Pentagon telah menghancurkan beberapa infrastruktur di Suriah yang digunakan kelompok milisi pro-Iran. Serangan atas perintah Presiden Joe Biden itu dengan dalih balas dendam atas rentetan serangan roket terhadap pasukan Amerika di Irak.
Pentagon berpendapat bahwa pemboman terhadap wilayah Suriah ditujukan untuk "meredakan ketegangan" di Suriah dan Irak, tetapi mendapat kecaman keras dari Damaskus dan Teheran, dengan alasan bahwa serangan itu hanya mengobarkan situasi yang tidak menentu.
Iran berpendapat bahwa serangan udara AS akan berguna bagi teroris, dan menuduh Washington berusaha untuk "menghidupkan kembali" kelompok teroris ISIS.
Suriah mengecam serangan AS sebagai "agresi pengecut", dengan mencatat bahwa pemerintah AS yang baru menunjukkan pengabaiannya terhadap upaya untuk menyelesaikan konflik Suriah, karena pemboman itu bertepatan dengan kunjungan Utusan Khusus PBB untuk Suriah ke negara itu.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda