Dilarang Masuk Inggris, Perasaan Pengantin ISIS Shamima Begum Hancur
Minggu, 28 Februari 2021 - 12:56 WIB
Tetapi kelompok hak asasi manusia Liberty, yang ikut campur dalam kasus Begum, mengatakan keputusan itu menetapkan preseden yang sangat berbahaya.
"Hak atas pengadilan yang adil bukanlah sesuatu yang harus diambil oleh pemerintah yang demokratis, dan juga bukan kewarganegaraan Inggris seseorang," ucap salah satu pengacara Begum, Rosie Brighouse.
"Jika pemerintah diizinkan untuk menggunakan kekuatan ekstrim seperti pengusiran tanpa perlindungan dasar dari pengadilan yang adil, ini akan menjadi preseden yang sangat berbahaya," imbuhnya.
"Badan keamanan telah dengan aman mengatur pemulangan ratusan orang dari Suriah tetapi pemerintah telah memilih untuk menargetkan Shamima Begum," ujarnya.
Baca Juga: Pengantin ISIS Shamima Begum Keukeuh Ingin Balik ke Inggris
Direktur kelompok hak asasi manusia Reprieve, Maya Foa, mengatakan melarang Begum masuk adalah taktik sinis untuk menjadikannya tanggung jawab orang lain.
"Seperti banyak negara Eropa lainnya, Inggris lebih dari mampu membawa pulang tahanan Inggris di Suriah, banyak dari mereka pergi saat remaja setelah diperdagangkan atau dipersiapkan secara online," ucapnya.
"Meninggalkan mereka dalam lubang hitam hukum - dalam kondisi seperti Guantanamo - tidak sejalan dengan nilai-nilai Inggris dan kepentingan keadilan dan keamanan," tegasnya.
Pemerintah Inggris sejauh ini telah mencabut kewarganegaraan sekitar 150 warga negaranya dengan alasan keamanan nasional.
Begum berusia 15 tahun ketika dia dan dua siswi sekolah dari London Timur lainnya melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS) pada Februari 2015.
"Hak atas pengadilan yang adil bukanlah sesuatu yang harus diambil oleh pemerintah yang demokratis, dan juga bukan kewarganegaraan Inggris seseorang," ucap salah satu pengacara Begum, Rosie Brighouse.
"Jika pemerintah diizinkan untuk menggunakan kekuatan ekstrim seperti pengusiran tanpa perlindungan dasar dari pengadilan yang adil, ini akan menjadi preseden yang sangat berbahaya," imbuhnya.
"Badan keamanan telah dengan aman mengatur pemulangan ratusan orang dari Suriah tetapi pemerintah telah memilih untuk menargetkan Shamima Begum," ujarnya.
Baca Juga: Pengantin ISIS Shamima Begum Keukeuh Ingin Balik ke Inggris
Direktur kelompok hak asasi manusia Reprieve, Maya Foa, mengatakan melarang Begum masuk adalah taktik sinis untuk menjadikannya tanggung jawab orang lain.
"Seperti banyak negara Eropa lainnya, Inggris lebih dari mampu membawa pulang tahanan Inggris di Suriah, banyak dari mereka pergi saat remaja setelah diperdagangkan atau dipersiapkan secara online," ucapnya.
"Meninggalkan mereka dalam lubang hitam hukum - dalam kondisi seperti Guantanamo - tidak sejalan dengan nilai-nilai Inggris dan kepentingan keadilan dan keamanan," tegasnya.
Pemerintah Inggris sejauh ini telah mencabut kewarganegaraan sekitar 150 warga negaranya dengan alasan keamanan nasional.
Begum berusia 15 tahun ketika dia dan dua siswi sekolah dari London Timur lainnya melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS) pada Februari 2015.
tulis komentar anda