Palestina Tuduh Israel Cegah Pengiriman Vaksin COVID-19 ke Gaza
Selasa, 16 Februari 2021 - 07:10 WIB
RAMALLAH - Otoritas Palestina (PA) menuduh Israel mencegaah pengiriman vaksin COVID-19 ke Gaza. Aksi pemblokiran itu membuat warga di Gaza belum menerima satu pun dosis vaksin.
Seorang pejabat Palestina mengatakan kepada Reuters yang dilansir Selasa (16/2/2021) bahwa PA mencoba mengirim 2.000 dosis vaksin Sputnik V Rusia dari Tepi Barat yang diduduki Israel ke Gaza pada hari Senin. Namun, pasukan rezim Zionis menghentikan pengiriman di pos pemeriksaan Tepi Barat. "Memberi tahu orang Palestina bahwa tidak ada persetujuan untuk melanjutkannya ke Gaza," kata pejabat yang tak disebutkan namanya tersebut.
Seorang pejabat keamanan Israel mengatakan permintaan PA untuk mengirim 2.000 dosis masih dalam pemeriksaan dan bahwa persetujuan belum diberikan.
Badan yang ditugasi menyetujui transfer itu adalah dewan keamanan nasional Israel, bagian dari pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Kantor Netanyahu belum bersedia berkomentar.
Pejabat PA mengatakan mereka mengajukan permintaan transfer ke otoritas pertahanan Israel segera setelah menerima pengiriman awal 10.000 dosis vaksin Sputnik V Rusia di Tepi Barat pada 4 Februari.
"Hari ini, 2.000 dosis vaksin Sputnik V Rusia dipindahkan untuk memasuki Jalur Gaza, tetapi otoritas pendudukan mencegah masuknya mereka," bunyi pernyataan dari Menteri Kesehatan PA Mai Alkaila.
"Dosis ini ditujukan untuk staf medis yang bekerja di ruang perawatan intensif yang ditujukan untuk pasien COVID-19, dan untuk staf yang bekerja di bagian gawat darurat," lanjut menteri tersebut.
Seorang pejabat Palestina mengatakan kepada Reuters yang dilansir Selasa (16/2/2021) bahwa PA mencoba mengirim 2.000 dosis vaksin Sputnik V Rusia dari Tepi Barat yang diduduki Israel ke Gaza pada hari Senin. Namun, pasukan rezim Zionis menghentikan pengiriman di pos pemeriksaan Tepi Barat. "Memberi tahu orang Palestina bahwa tidak ada persetujuan untuk melanjutkannya ke Gaza," kata pejabat yang tak disebutkan namanya tersebut.
Baca Juga
Seorang pejabat keamanan Israel mengatakan permintaan PA untuk mengirim 2.000 dosis masih dalam pemeriksaan dan bahwa persetujuan belum diberikan.
Badan yang ditugasi menyetujui transfer itu adalah dewan keamanan nasional Israel, bagian dari pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Kantor Netanyahu belum bersedia berkomentar.
Pejabat PA mengatakan mereka mengajukan permintaan transfer ke otoritas pertahanan Israel segera setelah menerima pengiriman awal 10.000 dosis vaksin Sputnik V Rusia di Tepi Barat pada 4 Februari.
"Hari ini, 2.000 dosis vaksin Sputnik V Rusia dipindahkan untuk memasuki Jalur Gaza, tetapi otoritas pendudukan mencegah masuknya mereka," bunyi pernyataan dari Menteri Kesehatan PA Mai Alkaila.
"Dosis ini ditujukan untuk staf medis yang bekerja di ruang perawatan intensif yang ditujukan untuk pasien COVID-19, dan untuk staf yang bekerja di bagian gawat darurat," lanjut menteri tersebut.
tulis komentar anda