Seorang Siswi Nepal Diperkosa dan Dicekik hingga Tewas, Publik Marah
Sabtu, 13 Februari 2021 - 05:56 WIB
BAITADI - Seorang siswi di Nepal diperkosa dan dicekik hingga tewas. Pembunuhan ini memicu kemarahan publik yang menggelar demonstrasi di jalan-jalan.
Siswi bernama Bhagirathi Bhatta, 17, hilang pada Kamis pekan lalu saat dia pulang dari sekolah. Jasadnya ditemukan sehari kemudian di ngarai dekat desanya di distrik Baitadi di Nepal barat.
Investigasi awal oleh polisi menemukan bahwa korban telah diperkosa dan kemudian dicekik hingga tewas.
Ratusan warga Nepal telah menggelar prosesi pemakaman tiruan di Ibu Kota Nepal, Kathmandu, pada Jumat kemarin untuk menyuarakan keadilan bagi gadis remaja tersebut.
Dalam protes di jalan-jalan di Kathmandu, para pengunjuk rasa mengenakan pakaian putih membawa seorang perempuan muda di atas tandu bambu untuk melambangkan korban yang kehilangan nyawa karena kejahatan kekerasan tersebut.
Demonstran lainnya mengikuti di belakang. Mereka menyerukan diakhirinya kekerasan terhadap perempuan dan keadilan bagi para korban.
Beberapa orang membungkus mata mereka dengan kain hitam untuk secara simbolis memprotes pemerintah yang menutup mata terhadap serentetan kasus.
"Kami di sini untuk menantang dan menekan pemerintah...Pembunuhnya harus dibawa ke jalan, harus dihukum," kata pengunjuk rasa, Rekha Thapa, kepada AFP yang dilansir Sabtu (13/2/2021).
Siswi bernama Bhagirathi Bhatta, 17, hilang pada Kamis pekan lalu saat dia pulang dari sekolah. Jasadnya ditemukan sehari kemudian di ngarai dekat desanya di distrik Baitadi di Nepal barat.
Investigasi awal oleh polisi menemukan bahwa korban telah diperkosa dan kemudian dicekik hingga tewas.
Ratusan warga Nepal telah menggelar prosesi pemakaman tiruan di Ibu Kota Nepal, Kathmandu, pada Jumat kemarin untuk menyuarakan keadilan bagi gadis remaja tersebut.
Dalam protes di jalan-jalan di Kathmandu, para pengunjuk rasa mengenakan pakaian putih membawa seorang perempuan muda di atas tandu bambu untuk melambangkan korban yang kehilangan nyawa karena kejahatan kekerasan tersebut.
Demonstran lainnya mengikuti di belakang. Mereka menyerukan diakhirinya kekerasan terhadap perempuan dan keadilan bagi para korban.
Beberapa orang membungkus mata mereka dengan kain hitam untuk secara simbolis memprotes pemerintah yang menutup mata terhadap serentetan kasus.
"Kami di sini untuk menantang dan menekan pemerintah...Pembunuhnya harus dibawa ke jalan, harus dihukum," kata pengunjuk rasa, Rekha Thapa, kepada AFP yang dilansir Sabtu (13/2/2021).
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda