Senapan Kalashnikov Ini Berisi Komputer yang Ajari Penggunanya Cara Menembak
Jum'at, 12 Februari 2021 - 01:21 WIB
MOSKOW - Grup Kalashnikov, yang memproduksi senapan serbu AK-47, telah mengembangkan senapan 12-gauge semi-otomatis yang dijuluki MP-155 Ultima. Uniknya, senjata itu memiliki komputer built-in yang dapat mengajarari penggunanya cara menembak.
Direktur perusahaan senjata tersebut; Dmitry Tarasov, mengatakan perusahaan berencana menargetkan hipster dan kaum muda dengan senapan yang dikemas dengan gadget.
"Ini senjata gadget pertama. Tugasnya adalah menarik audiens yang terlahir dengan gadget dan tidak dapat membayangkan diri mereka sendiri tanpanya," kata Tarasov dalam wawancara dengan harian bisnis RBK, yang dilansir kemarin.
“Perburuan klasik saat ini menjadi semakin langka, bahkan aneh. Karena itu, saya ingin melibatkan hipster, Generasi Z," ucapnya mengacu pada mereka yang lahir dari pertengahan 1990-an dan seterusnya.
"Saya benar-benar ingin orang memiliki senjata secara bertanggung jawab dan pada saat yang sama menendangnya."
Perkiraan harga senapan baru berteknologi tinggi, yang pertama kali dipresentasikan di pameran militer di luar Moskow musim panas lalu, adalah 100.000 rubel.
Menurut Tarasov, senjata itu dapat diadaptasi dengan gadget termasuk kompas dan kamera video.
Grup Kalashnikov adalah produsen senjata terbesar Rusia dan merupakan bagian dari konglomerat pertahanan milik negara; Rostec.
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka memproduksi sekitar 95 persen dari "semua senjata kecil Rusia".
Penembakan massal di Rusia relatif jarang terjadi. Dalam kasus profil tinggi terakhir, seorang remaja pria bersenjata pada Oktober 2018 menewaskan 20 orang di kampusnya di Crimea yang dianeksasi Rusia.
Bulan lalu, seorang tentara muda yang baru direkrut dijatuhi hukuman lebih dari 24 tahun penjara karena menembak mati delapan prajurit. Itu merupakan vonis pengadilan yang menyoroti perpeloncoan di militer.
Direktur perusahaan senjata tersebut; Dmitry Tarasov, mengatakan perusahaan berencana menargetkan hipster dan kaum muda dengan senapan yang dikemas dengan gadget.
"Ini senjata gadget pertama. Tugasnya adalah menarik audiens yang terlahir dengan gadget dan tidak dapat membayangkan diri mereka sendiri tanpanya," kata Tarasov dalam wawancara dengan harian bisnis RBK, yang dilansir kemarin.
“Perburuan klasik saat ini menjadi semakin langka, bahkan aneh. Karena itu, saya ingin melibatkan hipster, Generasi Z," ucapnya mengacu pada mereka yang lahir dari pertengahan 1990-an dan seterusnya.
"Saya benar-benar ingin orang memiliki senjata secara bertanggung jawab dan pada saat yang sama menendangnya."
Perkiraan harga senapan baru berteknologi tinggi, yang pertama kali dipresentasikan di pameran militer di luar Moskow musim panas lalu, adalah 100.000 rubel.
Menurut Tarasov, senjata itu dapat diadaptasi dengan gadget termasuk kompas dan kamera video.
Grup Kalashnikov adalah produsen senjata terbesar Rusia dan merupakan bagian dari konglomerat pertahanan milik negara; Rostec.
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka memproduksi sekitar 95 persen dari "semua senjata kecil Rusia".
Penembakan massal di Rusia relatif jarang terjadi. Dalam kasus profil tinggi terakhir, seorang remaja pria bersenjata pada Oktober 2018 menewaskan 20 orang di kampusnya di Crimea yang dianeksasi Rusia.
Bulan lalu, seorang tentara muda yang baru direkrut dijatuhi hukuman lebih dari 24 tahun penjara karena menembak mati delapan prajurit. Itu merupakan vonis pengadilan yang menyoroti perpeloncoan di militer.
(min)
tulis komentar anda