50 Pengusaha Wanita Indonesia Didukung Bangun Bisnis Berbasis Teknologi
Selasa, 09 Februari 2021 - 01:01 WIB
Pendaftaran dibuka hingga 22 Februari 2021,dan hanya 50 tempat tersedia dalam program percontohan tiga bulan yang dimulai pada 8 Maret 2021.
Program seperti ini juga membantu meningkatkan kesetaraan gender, dengan membantu perempuan mencapai potensi penuh mereka.
Secara global, perempuan masih dibayar lebih rendah, memiliki lebih sedikit hak-hak pekerja dan lebih cenderung berada dalam pekerjaan bergaji rendah daripada laki-laki, sementara perempuan masih harus melakukan 60-80% pekerjaan rumah tangga tidak berbayar. Ini adalah suatu hal yang harus berubah.
Selain sebagai hal yang benar untuk dilakukan, pemberdayaan perempuan dan anak perempuan membawa manfaat ekonomi dan sosial.
Secara ekonomi, jika perempuan memiliki peran yang sama di pasar tenaga kerja dengan laki-laki, diperkirakan hingga 20 triliun poundsterling (26%) dapat ditambahkan ke Pendapatan Domestik Bruto global pada 2025.
Oleh karena itu, tidak ada negara yang mampu untuk tidak memasukkan perempuan dalam perekonomian, tanpa risiko daya saing ekonomi.
Memberdayakan perempuan juga bermanfaat bagi masyarakat secara lebih luas. Ketika perempuan memiliki hak asasi manusia yang lebih besar dan lebih berpartisipasi dalam kehidupan publik, bukti dari Transparency International menunjukkan kualitas tata kelola meningkat dan tingkat korupsi berkurang.
Memulai bisnis adalah suatu hal yang menantang. Program ini terbukti berhasil, dan akan meningkatkan peluang keberhasilan pemilik bisnis perempuan.
Future Females sebelumnya telah bermitra dengan UK-South Africa Tech Hub pada 2018, mendukung 200+ wirausaha perempuan hingga saat ini, dengan peserta melihat 88% peningkatan dalam pengembangan keterampilan digital, 95% berhasil meningkatkan kepercayaan diri, dan rata-rata peningkatan pendapatan 168% dalam bisnis mereka.
Pada 2020, Future Females juga menjalankan program percontohan bekerjasama dengan UK-Kenya Tech Hub dan UK-Nigeria Tech Hub.
Program seperti ini juga membantu meningkatkan kesetaraan gender, dengan membantu perempuan mencapai potensi penuh mereka.
Secara global, perempuan masih dibayar lebih rendah, memiliki lebih sedikit hak-hak pekerja dan lebih cenderung berada dalam pekerjaan bergaji rendah daripada laki-laki, sementara perempuan masih harus melakukan 60-80% pekerjaan rumah tangga tidak berbayar. Ini adalah suatu hal yang harus berubah.
Selain sebagai hal yang benar untuk dilakukan, pemberdayaan perempuan dan anak perempuan membawa manfaat ekonomi dan sosial.
Secara ekonomi, jika perempuan memiliki peran yang sama di pasar tenaga kerja dengan laki-laki, diperkirakan hingga 20 triliun poundsterling (26%) dapat ditambahkan ke Pendapatan Domestik Bruto global pada 2025.
Oleh karena itu, tidak ada negara yang mampu untuk tidak memasukkan perempuan dalam perekonomian, tanpa risiko daya saing ekonomi.
Memberdayakan perempuan juga bermanfaat bagi masyarakat secara lebih luas. Ketika perempuan memiliki hak asasi manusia yang lebih besar dan lebih berpartisipasi dalam kehidupan publik, bukti dari Transparency International menunjukkan kualitas tata kelola meningkat dan tingkat korupsi berkurang.
Memulai bisnis adalah suatu hal yang menantang. Program ini terbukti berhasil, dan akan meningkatkan peluang keberhasilan pemilik bisnis perempuan.
Future Females sebelumnya telah bermitra dengan UK-South Africa Tech Hub pada 2018, mendukung 200+ wirausaha perempuan hingga saat ini, dengan peserta melihat 88% peningkatan dalam pengembangan keterampilan digital, 95% berhasil meningkatkan kepercayaan diri, dan rata-rata peningkatan pendapatan 168% dalam bisnis mereka.
Pada 2020, Future Females juga menjalankan program percontohan bekerjasama dengan UK-Kenya Tech Hub dan UK-Nigeria Tech Hub.
tulis komentar anda