50 Pengusaha Wanita Indonesia Didukung Bangun Bisnis Berbasis Teknologi
Selasa, 09 Februari 2021 - 01:01 WIB
JAKARTA - Pendaftaran resmi dibuka untuk Future Females Business School, bekerjasama dengan UK-Indonesia Tech Hub.
Ini merupakan program yang akan mendukung 50 pengusaha perempuan Indonesia meningkatkan kapasitas bisnis mereka agar tumbuh, berkembang, dan menjadi lebih berkelanjutan.
“Future Females Business School adalah program percepatan virtual selama tiga bulan, yang membekali pengusaha perempuan lokal dengan keterampilan kewirausahaan dan praktik terbaik yang diperlukan untuk memulai dan menumbuhkan bisnis yang sukses dan berkelanjutan,” papar pernyataan Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Jakarta.
Program ini memanfaatkan teknologi yang tidak hanya menghasilkan pendapatan bagi para pengusaha perempuan, tetapi program ini juga memberikandampak positif dalam komunitas dan lingkungan mereka.
Lihat infografis: Kim Jong Un Larang Warganya Cukur ala Barat dan Pakai Jins Ketat
“Selain sebagai hal yang benar untuk dilakukan, kesetaraan gender yang lebih besar dan pemberdayaan perempuan dan anak perempuan adalah cara tercepat meningkatkan pembangunan, perdamaian dan kemakmuran,” ungkap Kedubes Inggris.
Lihat video: Waspada Banjir, Debit Air di Pos Panus Depok Siaga II
Meningkatkan kesetaraan gender menciptakan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan daya saing ekonomi. Oleh karena itu, kesetaraan gender menjadi prioritas global utama pemerintah Inggris.
Pendaftaran dibuka hingga 22 Februari 2021,dan hanya 50 tempat tersedia dalam program percontohan tiga bulan yang dimulai pada 8 Maret 2021.
Program seperti ini juga membantu meningkatkan kesetaraan gender, dengan membantu perempuan mencapai potensi penuh mereka.
Secara global, perempuan masih dibayar lebih rendah, memiliki lebih sedikit hak-hak pekerja dan lebih cenderung berada dalam pekerjaan bergaji rendah daripada laki-laki, sementara perempuan masih harus melakukan 60-80% pekerjaan rumah tangga tidak berbayar. Ini adalah suatu hal yang harus berubah.
Selain sebagai hal yang benar untuk dilakukan, pemberdayaan perempuan dan anak perempuan membawa manfaat ekonomi dan sosial.
Secara ekonomi, jika perempuan memiliki peran yang sama di pasar tenaga kerja dengan laki-laki, diperkirakan hingga 20 triliun poundsterling (26%) dapat ditambahkan ke Pendapatan Domestik Bruto global pada 2025.
Oleh karena itu, tidak ada negara yang mampu untuk tidak memasukkan perempuan dalam perekonomian, tanpa risiko daya saing ekonomi.
Memberdayakan perempuan juga bermanfaat bagi masyarakat secara lebih luas. Ketika perempuan memiliki hak asasi manusia yang lebih besar dan lebih berpartisipasi dalam kehidupan publik, bukti dari Transparency International menunjukkan kualitas tata kelola meningkat dan tingkat korupsi berkurang.
Memulai bisnis adalah suatu hal yang menantang. Program ini terbukti berhasil, dan akan meningkatkan peluang keberhasilan pemilik bisnis perempuan.
Future Females sebelumnya telah bermitra dengan UK-South Africa Tech Hub pada 2018, mendukung 200+ wirausaha perempuan hingga saat ini, dengan peserta melihat 88% peningkatan dalam pengembangan keterampilan digital, 95% berhasil meningkatkan kepercayaan diri, dan rata-rata peningkatan pendapatan 168% dalam bisnis mereka.
Pada 2020, Future Females juga menjalankan program percontohan bekerjasama dengan UK-Kenya Tech Hub dan UK-Nigeria Tech Hub.
Co-Founder dan CEO Future Females, Lauren Dallas mengatakan, “Kami sangat bersemangat untuk mengembangkan Future Females Business School di Indonesia, bekerjasama dengan UK-Indonesia Tech Hub, untuk memberdayakan perempuan dari seluruh negeri untuk meningkatkan kepercayaan diri, keterampilan digital praktis, dan mengakses pendampingan dan dukungan komunitas yang diperlukan untuk membawa bisnis impian mereka menjadi kenyataan.”
“Pengusaha yang berpartisipasi dalam program kami tidak hanya membangun bisnis, mereka juga menciptakan solusi inovatif untuk masalah nyata yang kami hadapi di dunia 'baru' ini, dan bertindak sebagai sumber harapan bagi komunitas mereka, dan kami senang untuk bertemu dengan mereka!" tutur dia.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengatakan, “Sejak didirikan pada September 2019, UK-Indonesia Tech Hub telah terlibat aktif dalam peningkatan kapasitas dan pengembangan ekosistem digital bangsa, di samping melakukan program untuk mendorong keterlibatan perempuan dan kelompok marginal.”
“Pandemi Covid-19 telah berdampak bagi kita semua dalam banyak hal. Banyak bisnis dipaksa untuk berpikir kreatif tentang bagaimana bertahan dalam situasi ini,” papar dia.
“Program ini akan memberikan pengusaha perempuan Indonesia keterampilan yang mereka butuhkan untuk mengembangkan usahanya, sehingga dapat mendukung mata pencaharian mereka dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia. Saya sangat ingin melihat lebih banyak lagi pengusaha perempuan Indonesia memanfaatkan kesempatan ini!” ungkap dia.
Program ini dirancang untuk pengusaha Indonesia dengan bisnis tahap awal, yang siap meningkatkan dan memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan bisnis mereka, memperoleh keterampilan kewirausahaan praktis yang berharga, untuk meningkatkan skala bisnis dan dipandu menghasilkan lebih banyak keuntungan dan menciptakan dampak yang positif.
Ini adalah program tiga bulan yang terdiri dari sepuluh modul yang memandu wirausahawati melalui proses dasar dalam memulai dan mengembangkan bisnis.
Peserta akan belajar bagaimana menulis rencana bisnis yang efektif, menemukan dan menjangkau pelanggan ideal mereka dan bagaimana menggunakan teknologi untuk membangun eksistensi dan skala digital mereka.
Program ini juga menampilkan pakar tamu, para pengusaha, eksekutif, pelatih, yang membahas topik pengembangan pribadi yang penting seperti cara mengatasi rasa takut gagal dan cara menemukan hasrat sejati Anda.
Program ini disampaikan secara daring, dan acara kelulusan secara virtual akan diselenggarakan di bagian akhir. Semua peserta diundang hadir untuk menerima sertifikat kelulusan, bertemu tim pelatih dan peserta lainnya untuk berkenalan dan menjalin kemitraan serta merayakan pencapaian bisnis mereka.
Ini merupakan program yang akan mendukung 50 pengusaha perempuan Indonesia meningkatkan kapasitas bisnis mereka agar tumbuh, berkembang, dan menjadi lebih berkelanjutan.
“Future Females Business School adalah program percepatan virtual selama tiga bulan, yang membekali pengusaha perempuan lokal dengan keterampilan kewirausahaan dan praktik terbaik yang diperlukan untuk memulai dan menumbuhkan bisnis yang sukses dan berkelanjutan,” papar pernyataan Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Jakarta.
Program ini memanfaatkan teknologi yang tidak hanya menghasilkan pendapatan bagi para pengusaha perempuan, tetapi program ini juga memberikandampak positif dalam komunitas dan lingkungan mereka.
Lihat infografis: Kim Jong Un Larang Warganya Cukur ala Barat dan Pakai Jins Ketat
“Selain sebagai hal yang benar untuk dilakukan, kesetaraan gender yang lebih besar dan pemberdayaan perempuan dan anak perempuan adalah cara tercepat meningkatkan pembangunan, perdamaian dan kemakmuran,” ungkap Kedubes Inggris.
Lihat video: Waspada Banjir, Debit Air di Pos Panus Depok Siaga II
Meningkatkan kesetaraan gender menciptakan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan daya saing ekonomi. Oleh karena itu, kesetaraan gender menjadi prioritas global utama pemerintah Inggris.
Pendaftaran dibuka hingga 22 Februari 2021,dan hanya 50 tempat tersedia dalam program percontohan tiga bulan yang dimulai pada 8 Maret 2021.
Program seperti ini juga membantu meningkatkan kesetaraan gender, dengan membantu perempuan mencapai potensi penuh mereka.
Secara global, perempuan masih dibayar lebih rendah, memiliki lebih sedikit hak-hak pekerja dan lebih cenderung berada dalam pekerjaan bergaji rendah daripada laki-laki, sementara perempuan masih harus melakukan 60-80% pekerjaan rumah tangga tidak berbayar. Ini adalah suatu hal yang harus berubah.
Selain sebagai hal yang benar untuk dilakukan, pemberdayaan perempuan dan anak perempuan membawa manfaat ekonomi dan sosial.
Secara ekonomi, jika perempuan memiliki peran yang sama di pasar tenaga kerja dengan laki-laki, diperkirakan hingga 20 triliun poundsterling (26%) dapat ditambahkan ke Pendapatan Domestik Bruto global pada 2025.
Oleh karena itu, tidak ada negara yang mampu untuk tidak memasukkan perempuan dalam perekonomian, tanpa risiko daya saing ekonomi.
Memberdayakan perempuan juga bermanfaat bagi masyarakat secara lebih luas. Ketika perempuan memiliki hak asasi manusia yang lebih besar dan lebih berpartisipasi dalam kehidupan publik, bukti dari Transparency International menunjukkan kualitas tata kelola meningkat dan tingkat korupsi berkurang.
Memulai bisnis adalah suatu hal yang menantang. Program ini terbukti berhasil, dan akan meningkatkan peluang keberhasilan pemilik bisnis perempuan.
Future Females sebelumnya telah bermitra dengan UK-South Africa Tech Hub pada 2018, mendukung 200+ wirausaha perempuan hingga saat ini, dengan peserta melihat 88% peningkatan dalam pengembangan keterampilan digital, 95% berhasil meningkatkan kepercayaan diri, dan rata-rata peningkatan pendapatan 168% dalam bisnis mereka.
Pada 2020, Future Females juga menjalankan program percontohan bekerjasama dengan UK-Kenya Tech Hub dan UK-Nigeria Tech Hub.
Co-Founder dan CEO Future Females, Lauren Dallas mengatakan, “Kami sangat bersemangat untuk mengembangkan Future Females Business School di Indonesia, bekerjasama dengan UK-Indonesia Tech Hub, untuk memberdayakan perempuan dari seluruh negeri untuk meningkatkan kepercayaan diri, keterampilan digital praktis, dan mengakses pendampingan dan dukungan komunitas yang diperlukan untuk membawa bisnis impian mereka menjadi kenyataan.”
“Pengusaha yang berpartisipasi dalam program kami tidak hanya membangun bisnis, mereka juga menciptakan solusi inovatif untuk masalah nyata yang kami hadapi di dunia 'baru' ini, dan bertindak sebagai sumber harapan bagi komunitas mereka, dan kami senang untuk bertemu dengan mereka!" tutur dia.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengatakan, “Sejak didirikan pada September 2019, UK-Indonesia Tech Hub telah terlibat aktif dalam peningkatan kapasitas dan pengembangan ekosistem digital bangsa, di samping melakukan program untuk mendorong keterlibatan perempuan dan kelompok marginal.”
“Pandemi Covid-19 telah berdampak bagi kita semua dalam banyak hal. Banyak bisnis dipaksa untuk berpikir kreatif tentang bagaimana bertahan dalam situasi ini,” papar dia.
“Program ini akan memberikan pengusaha perempuan Indonesia keterampilan yang mereka butuhkan untuk mengembangkan usahanya, sehingga dapat mendukung mata pencaharian mereka dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia. Saya sangat ingin melihat lebih banyak lagi pengusaha perempuan Indonesia memanfaatkan kesempatan ini!” ungkap dia.
Program ini dirancang untuk pengusaha Indonesia dengan bisnis tahap awal, yang siap meningkatkan dan memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan bisnis mereka, memperoleh keterampilan kewirausahaan praktis yang berharga, untuk meningkatkan skala bisnis dan dipandu menghasilkan lebih banyak keuntungan dan menciptakan dampak yang positif.
Ini adalah program tiga bulan yang terdiri dari sepuluh modul yang memandu wirausahawati melalui proses dasar dalam memulai dan mengembangkan bisnis.
Peserta akan belajar bagaimana menulis rencana bisnis yang efektif, menemukan dan menjangkau pelanggan ideal mereka dan bagaimana menggunakan teknologi untuk membangun eksistensi dan skala digital mereka.
Program ini juga menampilkan pakar tamu, para pengusaha, eksekutif, pelatih, yang membahas topik pengembangan pribadi yang penting seperti cara mengatasi rasa takut gagal dan cara menemukan hasrat sejati Anda.
Program ini disampaikan secara daring, dan acara kelulusan secara virtual akan diselenggarakan di bagian akhir. Semua peserta diundang hadir untuk menerima sertifikat kelulusan, bertemu tim pelatih dan peserta lainnya untuk berkenalan dan menjalin kemitraan serta merayakan pencapaian bisnis mereka.
(sya)
tulis komentar anda