Menlu AS Blinken Tekan China Soal Xinjiang dan Hong Kong
Sabtu, 06 Februari 2021 - 22:01 WIB
Meski demikian, dia meminta Amerika Serikat "berhenti mencampuri" masalah kedaulatan China, termasuk dalam isu Xinjiang, Hong Kong dan Tibet.
Juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin juga mengatakan, "Kepentingan bersama kedua negara melebihi perbedaan mereka."
Wang mendesak Amerika Serikat bertemu dengan China “di tengah jalan" untuk meningkatkan hubungan.
Namun, kritik terhadap catatan hak asasi manusia China terus berlanjut, dengan Departemen Luar Negeri AS mengatakan "sangat terganggu" oleh laporan pelecehan seksual terhadap wanita di kamp-kamp untuk etnis Uighur dan Muslim lainnya di Xinjiang.
Biden sendiri menunjukkan sedikit tanda bahwa dia terburu-buru untuk terlibat dengan Beijing.
Dia menggambarkan China sebagai "pesaing kami yang paling serius."
Biden mengatakan Washington akan terus menghadapi apa yang dia gambarkan sebagai "serangan China terhadap hak asasi manusia, kekayaan intelektual, dan pemerintahan global."
"Tapi kami siap bekerja dengan Beijing, jika Amerika berkepentingan untuk melakukannya," papar Biden.
The Global Times, tabloid yang dijalankan surat kabar Partai Komunis China, People's Daily, mengatakan dalam editorial pada Sabtu bahwa mereka mengharapkan pemerintahan Biden terus berbicara keras sambil meningkatkan kerjasama di beberapa bidang.
“Ini jelas berbeda dari periode pemerintahan Trump selanjutnya, yang hanya memicu antagonisme antara China dan AS,” ungkap tabloid itu.
Juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin juga mengatakan, "Kepentingan bersama kedua negara melebihi perbedaan mereka."
Wang mendesak Amerika Serikat bertemu dengan China “di tengah jalan" untuk meningkatkan hubungan.
Namun, kritik terhadap catatan hak asasi manusia China terus berlanjut, dengan Departemen Luar Negeri AS mengatakan "sangat terganggu" oleh laporan pelecehan seksual terhadap wanita di kamp-kamp untuk etnis Uighur dan Muslim lainnya di Xinjiang.
Biden sendiri menunjukkan sedikit tanda bahwa dia terburu-buru untuk terlibat dengan Beijing.
Dia menggambarkan China sebagai "pesaing kami yang paling serius."
Biden mengatakan Washington akan terus menghadapi apa yang dia gambarkan sebagai "serangan China terhadap hak asasi manusia, kekayaan intelektual, dan pemerintahan global."
"Tapi kami siap bekerja dengan Beijing, jika Amerika berkepentingan untuk melakukannya," papar Biden.
The Global Times, tabloid yang dijalankan surat kabar Partai Komunis China, People's Daily, mengatakan dalam editorial pada Sabtu bahwa mereka mengharapkan pemerintahan Biden terus berbicara keras sambil meningkatkan kerjasama di beberapa bidang.
“Ini jelas berbeda dari periode pemerintahan Trump selanjutnya, yang hanya memicu antagonisme antara China dan AS,” ungkap tabloid itu.
tulis komentar anda