Laksamana AS: Perang Nuklir dengan Rusia atau China Kemungkinan Nyata

Jum'at, 05 Februari 2021 - 14:37 WIB
"[Negara] kekuatan telah menimbun senjata nuklir dengan kecepatan yang bisa berlipat ganda [jika tidak tiga atau empat kali lipat] selama dekade berikutnya," klaim Richard, tanpa menyebut nama negara.

Antony Blinken, menteri luar negeri baru AS, mengumumkan minggu ini bahwa AS dan Rusia telah memperpanjang Perjanjian New START mereka.

Perjanjian itu, yang akan membatasi persenjataan nuklir antarbenua AS dan Rusia selama lima tahun, dikritik oleh pemerintahan Trump.

Tetapi Richard dilaporkan menulis di jurnal US Naval Institute Proceedings bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah memodernisasi kemampuan nuklir rezimnya, dan telah berinvestasi dalam senjata baru.

Menurut The Times, Richard memperingatkan investasi Kremlin termasuk pembom baru, rudal balistik antarbenua, rudal balistik yang diluncurkan kapal selam, dan kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir.

Rezim Putin juga dilaporkan telah mengembangkan sistem peringatan nuklir dan kemampuan komando dan kontrol, serta kendaraan luncur hipersonik dan torpedo bersenjata nuklir.

Peringatan tentang hubungan dengan Moskow dan Beijing muncul setelah Trump membongkar kesepakatan Nuklir dengan Iran di bawah kepemimpinan pendahulunya Barack Obama.

Trump telah menghabiskan sebagian besar waktunya di kantor dengan memfokuskan upaya diplomasi nuklirnya di Korea Utara, melakukan pembicaraan dengan pemimpin Kim Jong-un.

Iran menekan Biden untuk memulihkan kesepakatan setelah dia bersumpah untuk menghabiskan hari-hari pertamanya berkuasa membalikkan banyak kebijakan Trump.

Pembunuhan Jenderal Qassem Solemeini oleh pemerintahan Trump telah memicu periode ketegangan tinggi antara Barat dan kekuatan Teluk pada awal tahun lalu.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More