China Uji Rudal Antibalistik dengan Cegat Misil di Tengah Penerbangannya
Jum'at, 05 Februari 2021 - 10:06 WIB
BEIJING - China mengumumkan telah berhasil menguji coba rudal antibalistik (ABM) berbasis darat dengan mencegat misil balistik jarak menengah (IRBM) di tengah-tengah penerbangannya atau fase mid-course.
Keberhasilan ini membuat rudal pencegat itu bisa berfungsi ganda, termasuk sebagai senjata anti-satelit.
Kementerian Pertahanan China mengumumkan tes tersebut pada 4 Februari 2021, dan mengatakan telah mencapai semua tujuannya.
"Uji coba ini bersifat defensif dan tidak ditujukan untuk negara mana pun," kata Kementerian Pertahanan China dalam pernyataan itu yang dilansir Global Times.
Ini adalah tes teknis ABM berbasis darat kelima yang diumumkan China secara publik dan tes teknis ABM mid-course berbasis darat keempat diketahui publik.
Pakar militer China, Song Zhongping, kepada Global Times, mengatakan mid-course adalah fase paling vital dalam intersepsi rudal balistik, dan ABM mid-course berarti mencegat rudal saat berada dalam fase penerbangan bebas di luar atmosfer.
Menurut Song, durasi fase mid-course relatif lama, dan kesulitan besar intersepsi terletak pada lintasan yang tinggi. Dia mencatat bahwa target intersepsi biasanya rudal balistik jarak menengah atau antarbenua.
China sudah menguasai mid-course ABM system, dan melakukan tes terbaru menunjukkan bahwa sistem tersebut semakin matang, dan tingkat keberhasilan serta reliabilitas intersepsi meningkat secara signifikan, yang sangat penting bagi China untuk membangun sistem ABM yang lengkap.
Keberhasilan ini membuat rudal pencegat itu bisa berfungsi ganda, termasuk sebagai senjata anti-satelit.
Kementerian Pertahanan China mengumumkan tes tersebut pada 4 Februari 2021, dan mengatakan telah mencapai semua tujuannya.
"Uji coba ini bersifat defensif dan tidak ditujukan untuk negara mana pun," kata Kementerian Pertahanan China dalam pernyataan itu yang dilansir Global Times.
Ini adalah tes teknis ABM berbasis darat kelima yang diumumkan China secara publik dan tes teknis ABM mid-course berbasis darat keempat diketahui publik.
Pakar militer China, Song Zhongping, kepada Global Times, mengatakan mid-course adalah fase paling vital dalam intersepsi rudal balistik, dan ABM mid-course berarti mencegat rudal saat berada dalam fase penerbangan bebas di luar atmosfer.
Menurut Song, durasi fase mid-course relatif lama, dan kesulitan besar intersepsi terletak pada lintasan yang tinggi. Dia mencatat bahwa target intersepsi biasanya rudal balistik jarak menengah atau antarbenua.
China sudah menguasai mid-course ABM system, dan melakukan tes terbaru menunjukkan bahwa sistem tersebut semakin matang, dan tingkat keberhasilan serta reliabilitas intersepsi meningkat secara signifikan, yang sangat penting bagi China untuk membangun sistem ABM yang lengkap.
tulis komentar anda