Spesialis India Mulai Berlatih Operasikan Sistem Rudal S-400 Rusia
Kamis, 04 Februari 2021 - 04:23 WIB
BANGALORE - Para spesialis militer India telah tiba di Rusia dan memulai pelatihan mereka dalam pengoperasian sistem pertahanan rudal S-400 Triumf .
Hal itu disampaikan Wakil Direktur Layanan Federal untuk Kerjasama Teknik Militer Vladimir Drozhzhov kepada kantor berita TASS selama pameran Aero India 2021, yang dilansir Kamis (4/2/2021).
"Spesialis India telah tiba di Rusia pada Januari dan memulai pelatihan dalam pengoperasian sistem ini," katanya.
Drozhzhov mengungkapkan bahwa pengiriman S-400 ke India akan berjalan sesuai jadwal.
"Resimen pertama diharapkan akan dikirim sebelum akhir tahun ini," katanya.
New Delhi mengumumkan niatnya untuk membeli S-400 pada 2015. Kontrak pengiriman lima kit resimen senilai USD5,43 miliar ditandatangani selama kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin di India pada Oktober 2018.
Amerika Serikat telah memperingatakan India bahwa membeli dan mengoperasikan sistem rudal Rusia itu berpotensi terkena sanksi Washington. Namun, New Delhi mengabaikan peringatan tersebut dan tetap menjalankan kesepakatan yang diteken dengan Moskow.
Sebelum India, Turki sudah lebih dulu membeli sistem rudal tersebut dan komponen senjata pertahanan itu telah dikirim ke Ankara. Turki bahkan telah menguji coba sistem rudal tersebut yang memicu kemarahan Amerika Serikat.
Amerika, sebagai sekutu di keanggotaan NATO, telah mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Turki atas pembelian dan operasional S-400 Rusia. Sanksi itu benar-benar dijatuhkan pada akhir 2020 lalu atau pada akhir Donald Trump berkuasa.
Washington selama ini khawatir sistem rudal Rusia yang dioperasikan Ankara bisa membahayakan pesawat jet tempur siluman F-35.
Hal itu disampaikan Wakil Direktur Layanan Federal untuk Kerjasama Teknik Militer Vladimir Drozhzhov kepada kantor berita TASS selama pameran Aero India 2021, yang dilansir Kamis (4/2/2021).
"Spesialis India telah tiba di Rusia pada Januari dan memulai pelatihan dalam pengoperasian sistem ini," katanya.
Drozhzhov mengungkapkan bahwa pengiriman S-400 ke India akan berjalan sesuai jadwal.
"Resimen pertama diharapkan akan dikirim sebelum akhir tahun ini," katanya.
New Delhi mengumumkan niatnya untuk membeli S-400 pada 2015. Kontrak pengiriman lima kit resimen senilai USD5,43 miliar ditandatangani selama kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin di India pada Oktober 2018.
Amerika Serikat telah memperingatakan India bahwa membeli dan mengoperasikan sistem rudal Rusia itu berpotensi terkena sanksi Washington. Namun, New Delhi mengabaikan peringatan tersebut dan tetap menjalankan kesepakatan yang diteken dengan Moskow.
Sebelum India, Turki sudah lebih dulu membeli sistem rudal tersebut dan komponen senjata pertahanan itu telah dikirim ke Ankara. Turki bahkan telah menguji coba sistem rudal tersebut yang memicu kemarahan Amerika Serikat.
Amerika, sebagai sekutu di keanggotaan NATO, telah mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Turki atas pembelian dan operasional S-400 Rusia. Sanksi itu benar-benar dijatuhkan pada akhir 2020 lalu atau pada akhir Donald Trump berkuasa.
Washington selama ini khawatir sistem rudal Rusia yang dioperasikan Ankara bisa membahayakan pesawat jet tempur siluman F-35.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda