Pentagon Konfirmasi Klaim AS Bikin Rudal Super Duper Penakluk Rusia
Sabtu, 16 Mei 2020 - 16:14 WIB
WASHINGTON - Presiden Donald John Trump mengklaim bahwa Amerika Serikat (AS) sedang mengembangkan misil hipersonik canggih yang ia sebut "rudal super duper", yang akan mengalahkan senjata hipersonik Rusia dan China. Pentagon mengonfirmasi bahwa klaim itu memang benar.
Juru bicara Pentagon, Jonathan Hoffman, pada Sabtu (16/5/2020), mengatakan militer Amerika sedang mengembangkan serentetan rudal hipersonik canggih untuk melawan musuh.
Konfirmasi muncul setelah Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa AS saat ini sedang mengerjakan apa yang digambarkan sebagai "rudal super duper" yang ia klaim bisa melesat 17 kali lebih cepat dari semua rudal tercepat yang ada saat ini.
“Kami tidak punya pilihan, kami harus melakukannya dengan musuh yang kami miliki di luar sana. Kami memiliki, saya menyebutnya rudal super duper dan saya mendengar malam sebelumnya (itu) 17 kali lebih cepat dari apa yang mereka miliki sekarang," kata Presiden Trump yang duduk di Resolute Desk, Oval Office Gedung Putih. (Baca: Putin soal Senjata Hipersonik: AS Sekarang Tertinggal dari Rusia )
"Anda ambillah rudal tercepat yang kita miliki sekarang," kata Trump. "Anda mendengar Rusia lima kali dan China bekerja lima atau enam kali, kami memiliki 17 kali dan baru saja disetujui," papar Trump, seperti dikutip The Guardian.
Klaim Trump itu muncul setelah situs Defense News mengutip eksekutif akuisisi Angkatan Udara AS (USAF) Will Roper mengatakan dalam jumpa pers pada akhir April bahwa USAF tertarik untuk mendapatkan informasi dari bisnis untuk memulai program prototipe baru yang berkaitan dengan teknologi rudal jelajah hipersonik dalam waktu dekat.
Dia merujuk pada kompetisi internasional yang sedang berlangsung di bidang, yang menurut Roper mendorong militer AS untuk memastikan; "Kami tidak menyerahkan teknologi scramjet dan rudal jelajah hipersonik secara keseluruhan". (Baca juga:
Trump: AS Akan Kalahkan Rusia dan China dengan Rudal Super Duper )
Sebelumnya, pemerintah Trump meminta dana sedikitnya USD3,2 miliar untuk program pengembangan senjata hipersonik pada tahun fiskal berikutnya, meningkat hampir USD500 juta dari tahun 2020.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov, pada April lalu, mengatakan Moskow tidak bisa berdiskusi soal senjata hipersonik dengan Washington jika diskusi tidak menyeluruh tentang proyek-proyek hipersonik Amerika. Terlebih Amerik berambisi menciptakan sistem anti-rudal global dan ingin menyebarkan senjata di luar angkasa.
"Kami tidak dapat mengabaikan proyek-proyek militer AS ini, karena kami melihatnya sangat tidak stabil dalam hal bidang strategis," kata Ryabkov, seperti dikutip Sputnik.
Juru bicara Pentagon, Jonathan Hoffman, pada Sabtu (16/5/2020), mengatakan militer Amerika sedang mengembangkan serentetan rudal hipersonik canggih untuk melawan musuh.
Konfirmasi muncul setelah Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa AS saat ini sedang mengerjakan apa yang digambarkan sebagai "rudal super duper" yang ia klaim bisa melesat 17 kali lebih cepat dari semua rudal tercepat yang ada saat ini.
“Kami tidak punya pilihan, kami harus melakukannya dengan musuh yang kami miliki di luar sana. Kami memiliki, saya menyebutnya rudal super duper dan saya mendengar malam sebelumnya (itu) 17 kali lebih cepat dari apa yang mereka miliki sekarang," kata Presiden Trump yang duduk di Resolute Desk, Oval Office Gedung Putih. (Baca: Putin soal Senjata Hipersonik: AS Sekarang Tertinggal dari Rusia )
"Anda ambillah rudal tercepat yang kita miliki sekarang," kata Trump. "Anda mendengar Rusia lima kali dan China bekerja lima atau enam kali, kami memiliki 17 kali dan baru saja disetujui," papar Trump, seperti dikutip The Guardian.
Klaim Trump itu muncul setelah situs Defense News mengutip eksekutif akuisisi Angkatan Udara AS (USAF) Will Roper mengatakan dalam jumpa pers pada akhir April bahwa USAF tertarik untuk mendapatkan informasi dari bisnis untuk memulai program prototipe baru yang berkaitan dengan teknologi rudal jelajah hipersonik dalam waktu dekat.
Dia merujuk pada kompetisi internasional yang sedang berlangsung di bidang, yang menurut Roper mendorong militer AS untuk memastikan; "Kami tidak menyerahkan teknologi scramjet dan rudal jelajah hipersonik secara keseluruhan". (Baca juga:
Trump: AS Akan Kalahkan Rusia dan China dengan Rudal Super Duper )
Sebelumnya, pemerintah Trump meminta dana sedikitnya USD3,2 miliar untuk program pengembangan senjata hipersonik pada tahun fiskal berikutnya, meningkat hampir USD500 juta dari tahun 2020.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov, pada April lalu, mengatakan Moskow tidak bisa berdiskusi soal senjata hipersonik dengan Washington jika diskusi tidak menyeluruh tentang proyek-proyek hipersonik Amerika. Terlebih Amerik berambisi menciptakan sistem anti-rudal global dan ingin menyebarkan senjata di luar angkasa.
"Kami tidak dapat mengabaikan proyek-proyek militer AS ini, karena kami melihatnya sangat tidak stabil dalam hal bidang strategis," kata Ryabkov, seperti dikutip Sputnik.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda