Terungkap, Polisi China Lakukan Pemantauan Ekstensif Aktivitas Muslim Uighur
Minggu, 31 Januari 2021 - 07:27 WIB
BEIJING - China diketahui melakukan pemantauan dengan skala cukup besar terhadap aktivitas kelompok minoritas Muslim Uighur dan Turk yang berbahasa Turki. Hal itu terungkap setelah database kepolisian China yang sangat besar diperoleh The Intercept.
Baca Juga: Disaksikan Tiga Menteri, 170 Mahasiswa Siap Jadi Pemimpin Masa Depan
Laporan yang diterbitkan pada Jumat lalu itu mendukung temuan sebelumnya tentang bagaimana pihak berwenang China mengumpulkan jutaan pesan teks, kontak telepon, catatan panggilan dan data perbankan Muslim di provinsi Xinjiang barat laut negara itu untuk upaya 'kontra-ekstremisme'.
Baca Juga: Khabib Dipuji Setinggi Langit, Gaethje: Dia Sangat Kuat..Sangat Kuat
Basis data, yang dianggap disimpan dan digunakan oleh Biro Keamanan Umum Kota Urumqi dan Biro Keamanan Umum Xinjiang yang lebih luas, merinci satu kasus di mana kelompok WeChat yang terdiri dari sekitar 200 orang Uighur, Kazakh, dan Kyrgyz disimpan oleh badan keamanan setelah menawarkan perjalanan tur ke anggotanya.
Perintah yang dikeluarkan oleh otoritas China mengatakan bahwa banyak dari anggota kelompok itu adalah kerabat dari orang-orang yang dipenjara dan "menjadi perhatian".
"Perintah itu menambahkan bahwa kelompok WeChat membutuhkan 'perhatian besar' karena intelijen mengungkapkan bahwa ada kecenderungan kerabat dari orang-orang (ekstremis) untuk berkumpul," begitu bunyi laporan tersebut.
Baca Juga: Pemimpin Sayap Kanan Prancis Usulkan Pelarangan Jilbab
"Perintah itu memerintahkan agar petugas menyelidiki segera. Mencari tahu latar belakang orang-orang yang mengatur perjalanan gratis, motivasi mereka, dan detail batin dari kegiatan mereka," sambung laporan tersebut.
Baca Juga: Disaksikan Tiga Menteri, 170 Mahasiswa Siap Jadi Pemimpin Masa Depan
Laporan yang diterbitkan pada Jumat lalu itu mendukung temuan sebelumnya tentang bagaimana pihak berwenang China mengumpulkan jutaan pesan teks, kontak telepon, catatan panggilan dan data perbankan Muslim di provinsi Xinjiang barat laut negara itu untuk upaya 'kontra-ekstremisme'.
Baca Juga: Khabib Dipuji Setinggi Langit, Gaethje: Dia Sangat Kuat..Sangat Kuat
Basis data, yang dianggap disimpan dan digunakan oleh Biro Keamanan Umum Kota Urumqi dan Biro Keamanan Umum Xinjiang yang lebih luas, merinci satu kasus di mana kelompok WeChat yang terdiri dari sekitar 200 orang Uighur, Kazakh, dan Kyrgyz disimpan oleh badan keamanan setelah menawarkan perjalanan tur ke anggotanya.
Perintah yang dikeluarkan oleh otoritas China mengatakan bahwa banyak dari anggota kelompok itu adalah kerabat dari orang-orang yang dipenjara dan "menjadi perhatian".
"Perintah itu menambahkan bahwa kelompok WeChat membutuhkan 'perhatian besar' karena intelijen mengungkapkan bahwa ada kecenderungan kerabat dari orang-orang (ekstremis) untuk berkumpul," begitu bunyi laporan tersebut.
Baca Juga: Pemimpin Sayap Kanan Prancis Usulkan Pelarangan Jilbab
"Perintah itu memerintahkan agar petugas menyelidiki segera. Mencari tahu latar belakang orang-orang yang mengatur perjalanan gratis, motivasi mereka, dan detail batin dari kegiatan mereka," sambung laporan tersebut.
Lihat Juga :
tulis komentar anda