Hamas Kutuk Pernyataan Petinggi Israel yang Ingin Serang Warga Sipil
Kamis, 28 Januari 2021 - 23:01 WIB
JALUR GAZA - Juru bicara Hamas Hazem Qasem mengutuk pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat Israel Aviv Kohavi bahwa tentaranya dapat menyerang target-target sipil dan daerah pemukiman dalam setiap konfrontasi di masa depan di Gaza atau Lebanon .
Juru bicara Hamas mengatakan ancaman Kohavi mencerminkan teknik "intimidasi" Israel dan rencana melakukan kejahatan terhadap rakyat Palestina dan Lebanon.
"Pendudukan Israel tidak dapat mencapai kemenangan apapun dalam konfrontasi di masa depan dan itulah mengapa mereka berencana menargetkan warga sipil," ungkap Qasem.
Juru bicara Hamas menekankan kelompok perlawanan akan membela rakyat Palestina selama agresi Israel apapun.
Lihat infografis: Kasus COVID-19 Tembus 100 Juta, Dunia Krisis Vaksin
Sementara itu, badan intelijen Israel telah mulai memperingatkan pejabat Hamas di Tepi Barat untuk tidak berpartisipasi dalam pemilu Palestina yang akan datang.
Lihat video: Angin Kencang Terjang Kulon Progo dan Cilacap, Puluhan Rumah Rusak
Sumber Hamas mengungkapkan itu pada Rabu. Menurut sumber tersebut, Israel pertama kali memanggil pejabat senior Hamas Sheikh Omar Al-Barghouti untuk berbicara dengan petugas intelijen di Pusat Penahanan Ofer.
Juru bicara Hamas mengatakan ancaman Kohavi mencerminkan teknik "intimidasi" Israel dan rencana melakukan kejahatan terhadap rakyat Palestina dan Lebanon.
"Pendudukan Israel tidak dapat mencapai kemenangan apapun dalam konfrontasi di masa depan dan itulah mengapa mereka berencana menargetkan warga sipil," ungkap Qasem.
Juru bicara Hamas menekankan kelompok perlawanan akan membela rakyat Palestina selama agresi Israel apapun.
Lihat infografis: Kasus COVID-19 Tembus 100 Juta, Dunia Krisis Vaksin
Sementara itu, badan intelijen Israel telah mulai memperingatkan pejabat Hamas di Tepi Barat untuk tidak berpartisipasi dalam pemilu Palestina yang akan datang.
Lihat video: Angin Kencang Terjang Kulon Progo dan Cilacap, Puluhan Rumah Rusak
Sumber Hamas mengungkapkan itu pada Rabu. Menurut sumber tersebut, Israel pertama kali memanggil pejabat senior Hamas Sheikh Omar Al-Barghouti untuk berbicara dengan petugas intelijen di Pusat Penahanan Ofer.
tulis komentar anda