Senat AS Restui Antony Blinken Jadi Menteri Luar Negeri

Rabu, 27 Januari 2021 - 01:49 WIB
Selama sidang konfirmasi pekan lalu, Blinken berjanji untuk terlibat kembali dengan Kongres tentang masalah kebijakan utama luar negeri AS.

Dia mendapat tekanan terkait Iran dan upaya untuk bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir 2015. Sementara Blinken menjelaskan bahwa pemerintahan Biden merasa dunia lebih aman dengan kesepakatan nuklir Iran, dia tidak menawarkan secara spesifik rencana untuk bergabung kembali dengan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), yang mana pemerintahan Trump menarik diri pada 2018.

"Presiden terpilih percaya bahwa jika Iran kembali ke kepatuhan, kami juga akan melakukannya," kata Blinken pada audiensi sehari sebelum pelantikan pekan lalu.

"Tapi, kami akan menggunakannya sebagai platform dengan sekutu dan mitra kami yang sekali lagi akan berada di sisi yang sama dengan kami, untuk mencari kesepakatan yang lebih lama dan lebih kuat. Dan juga, seperti yang Anda dan ketua tunjukkan dengan benar, untuk menangkap masalah lain, terutama yang berkaitan dengan rudal dan aktivitas destabilisasi Iran. Itu akan menjadi tujuannya," imbunya.

"Karena itu, saya pikir kita masih jauh dari sana, kita harus melihat begitu Presiden terpilih menjabat, langkah apa yang sebenarnya diambil dan siap diambil Iran," ujar Blinken.



Mengenai China, dia mengakui bahwa Presiden Donald Trump benar dalam mengambil pendekatan yang lebih keras ke China.

"Saya sangat tidak setuju, dengan cara dia melakukannya di sejumlah bidang, tetapi prinsip dasarnya adalah benar, dan saya pikir itu sebenarnya membantu kebijakan luar negeri kita," ucap Blinken.

Dia berjanji untuk memulihkan badan yang sekarang dia pimpin, dengan mengatakan berkomitmen untuk memajukan keamanan dan kemakmuran dengan membangun korps diplomatik yang sepenuhnya mewakili Amerika dalam semua bakat dan keragamannya.

Dan di mana pendahulunya Mike Pompeo berjanji untuk membawa "kesombongan," Blinken menyerukan "kerendahan hati dan kepercayaan diri."
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More