Ini Kebijakan Biden Terkait Korut

Sabtu, 23 Januari 2021 - 05:52 WIB
Presiden AS Joe Biden dan Pemimpin Korut Kim Jong-un. Foto/Business Insider
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan bekerja sama dengan mitra regionalnya untuk menetralisir ancaman Korea Utara (Korut). Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan.

"Seperti yang kita miliki secara historis, Amerika Serikat akan bekerja sama dengan mitra di kawasan untuk menentukan jalan ke depan dan bekerja sama dalam pencegahan," kata Psaki.

“Kami jelas memiliki kepentingan vital untuk menghalangi Korea Utara,” imbuhnya seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (23/1/2021).

Mitra tersebut termasuk Jepang dan Korea Selatan (Korsel).



Menurut laporan Reuters bulan lalu Biden kemungkinan akan terus menggunakan alat paksaan diplomatik yang disukai Trump - sanksi ekonomi - terhadap musuh AS, termasuk Korut, .

Selama kampanye pemilihan presiden 2020, Biden berusaha menjauhkan diri dari pemulihan hubungan yang dipakai Donald Trump dengan Pemimpin Korut Kim Jong-un . Trump tercatat beberapa kali melakukan pertemuan dengan Kim Jong-un untuk meyakinkan negara sosialis tersebut agar menghentikan program senjata nuklirnya sebagai imbalan pencabutan beberapa sanksi. Pada akhirnya, Trump tidak mau memberikan keringanan sanksi sebagai imbalan atas pembongkaran beberapa fasilitas uji coba nuklir Korut, dan pembicaraan berujung pada kegagalan.

Selama debat yang disiarkan televisi dengan Trump pada Oktober 2020, Biden membandingkan Kim Jong-un dengan diktator fasis Jerman Adolf Hitler. Dia mengatakan dia hanya akan setuju untuk bertemu jika Kim Jong-un setuju untuk mengurangi persenjataan nuklir negaranya. Negara itu menguji perangkat nuklir pertamanya pada tahun 2006 dan diyakini memiliki kurang dari 40 hulu ledak nuklir. Tidak diketahui apakah mereka telah membuat miniatur yang memadai dari salah satu hulu ledak itu agar sesuai dengan rudal balistik antarbenua (ICBM).



Sebelumnya, pada November 2019, Biden mengkritik tajam kebijakan Trump setelah Korut menguji dua rudal jarak pendek, menyebut kebijakan itu serangkaian kegagalan diplomatik yang spektakuler dan menyerang Kim Jong-un sebagai "diktator pembunuh." Dia mengatakan Trump salah memperlakukan Kim Jong-un sederajat saat keduanya bertemu di Hanoi, Vietnam, dan di Singapura.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More