Pertama di Inggris, Masjid Jadi Pusat Vaksinasi COVID-19
Sabtu, 23 Januari 2021 - 03:35 WIB
LONDON - Sebuah masjid di Birmingham menjadi masjid pertama di Inggris yang dibuka sebagai pusat vaksinasi COVID-19 . Islamic Center Al-Abbas di Balsall Heath, Birmingham diperkirakan akan memvaksinasi hingga 500 orang setiap harinya.
Imam Masjid, Sheikh Nuru Mohammed mengatakan, dia berharap hal itu akan membantu menghilangkan informasi palsu bahwa vaksin dilarang dalam Islam.
Kemunculan informasi palsu ini membuat otoritas kesehatan Inggris, NHS, cukup khawatir karena dapat menyebabkan beberapa komunitas Asia Selatan negara itu menolak vaksin COVID-19 .
"Ini akan mengirimkan pesan yang kuat kepada saudara saudari kami sesama Muslim. Kami melakukan ini untuk mengatakan 'tidak' pada berita palsu dan 'ya' untuk vaksin," kata Sheikh Nuru.
"Sarjana Muslim menyarankan kita untuk mendapatkan vaksin karena kesucian hidup penting dalam Islam," imbuhnya seperti dikutip dari BBC, Sabtu (23/1/2021).
Dr Rizwan Alidina, seorang wali masjid dan anggota dari Birmingham and Solihull Clinical Commissioning Group mengatakan: "Signifikansi tempat tersebut cukup jelas dengan komunitas Muslim khususnya menjadi salah satu komunitas dengan penyerapan yang sedikit lebih rendah daripada yang kami harapkan."
Dia mengatakan telah ada tanggapan yang baik terhadap pembukaan pusat vaksinasi di masjid tersebut dan berharap akan segera melakukan antara 300 dan 500 vaksinasi sehari.
Direktur medis regional NHS Inggris untuk London, Dr Vin Diwakar mengatakan pada konferensi pers di Downing Street, beberapa komunitas memiliki kekhawatiran yang sah dan dapat dimengerti tentang vaksin.
Dia mengatakan meskipun itu adalah vaksin yang aman dan efektif, bagi beberapa komunitas Asia dan kulit hitam ada kekhawatiran kuno yang turun-temurun.
"Beberapa orang diberitahu oleh kakek-nenek mereka bahwa eksperimen dilakukan pada awal abad lalu, bahwa eksperimen tidak etis telah dilakukan jauh di tahun 60-an," ujat Diwakar.
Berbicara pada pengarahan di Downing Street, Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel juga berusaha untuk melawan disinformasi yang ditujukan pada orang-orang dari latar belakang etnis minoritas.
"Vaksin ini aman untuk kita semua," katanya.
"Ini akan melindungi Anda dan keluarga Anda. Jadi saya mendorong semua orang dari seluruh negara kita yang sangat beragam untuk mendapatkan vaksin ketika giliran mereka tiba untuk membuat kita semua aman," imbaunya.
Salah satu orang pertama yang mendapat suntikan di masjid Birmingham, seorang pensiunan Dr Masud Ahmad, memberikan pesan kepada komunitas lokal bahwa cukup aman divaksin dan mereka harus memilikinya.
Tempat ibadah lainnya di Inggris, termasuk Katedral Salisbury dan Katedral Lichfield, telah dibuka sebagai pusat vaksinasi minggu lalu.
Imam Masjid, Sheikh Nuru Mohammed mengatakan, dia berharap hal itu akan membantu menghilangkan informasi palsu bahwa vaksin dilarang dalam Islam.
Kemunculan informasi palsu ini membuat otoritas kesehatan Inggris, NHS, cukup khawatir karena dapat menyebabkan beberapa komunitas Asia Selatan negara itu menolak vaksin COVID-19 .
"Ini akan mengirimkan pesan yang kuat kepada saudara saudari kami sesama Muslim. Kami melakukan ini untuk mengatakan 'tidak' pada berita palsu dan 'ya' untuk vaksin," kata Sheikh Nuru.
"Sarjana Muslim menyarankan kita untuk mendapatkan vaksin karena kesucian hidup penting dalam Islam," imbuhnya seperti dikutip dari BBC, Sabtu (23/1/2021).
Dr Rizwan Alidina, seorang wali masjid dan anggota dari Birmingham and Solihull Clinical Commissioning Group mengatakan: "Signifikansi tempat tersebut cukup jelas dengan komunitas Muslim khususnya menjadi salah satu komunitas dengan penyerapan yang sedikit lebih rendah daripada yang kami harapkan."
Dia mengatakan telah ada tanggapan yang baik terhadap pembukaan pusat vaksinasi di masjid tersebut dan berharap akan segera melakukan antara 300 dan 500 vaksinasi sehari.
Direktur medis regional NHS Inggris untuk London, Dr Vin Diwakar mengatakan pada konferensi pers di Downing Street, beberapa komunitas memiliki kekhawatiran yang sah dan dapat dimengerti tentang vaksin.
Dia mengatakan meskipun itu adalah vaksin yang aman dan efektif, bagi beberapa komunitas Asia dan kulit hitam ada kekhawatiran kuno yang turun-temurun.
"Beberapa orang diberitahu oleh kakek-nenek mereka bahwa eksperimen dilakukan pada awal abad lalu, bahwa eksperimen tidak etis telah dilakukan jauh di tahun 60-an," ujat Diwakar.
Berbicara pada pengarahan di Downing Street, Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel juga berusaha untuk melawan disinformasi yang ditujukan pada orang-orang dari latar belakang etnis minoritas.
"Vaksin ini aman untuk kita semua," katanya.
"Ini akan melindungi Anda dan keluarga Anda. Jadi saya mendorong semua orang dari seluruh negara kita yang sangat beragam untuk mendapatkan vaksin ketika giliran mereka tiba untuk membuat kita semua aman," imbaunya.
Salah satu orang pertama yang mendapat suntikan di masjid Birmingham, seorang pensiunan Dr Masud Ahmad, memberikan pesan kepada komunitas lokal bahwa cukup aman divaksin dan mereka harus memilikinya.
Tempat ibadah lainnya di Inggris, termasuk Katedral Salisbury dan Katedral Lichfield, telah dibuka sebagai pusat vaksinasi minggu lalu.
(ber)
tulis komentar anda