Biden Tambah Bantuan Pangan untuk Warga AS Terdampak Pandemi Covid-19

Jum'at, 22 Januari 2021 - 19:16 WIB
Dia mengatakan langkah tersebut bukan pengganti bantuan legislatif yang komprehensif. "Tetapi tindakan tersebut akan memberikan bantuan yang penting bagi jutaan keluarga Amerika," ujar dia.

Pada perintah pertama, Biden meminta Departemen Keuangan mempertimbangkan mengambil langkah-langkah memperluas dan meningkatkan pengiriman cek uang tunai, seperti membangun platform online untuk menerima uang bantuan.

"Banyak orang Amerika menghadapi tantangan dalam menerima pembayaran langsung putaran pertama dan sebanyak 8 juta rumah tangga yang memenuhi syarat tidak menerima pembayaran yang dikeluarkan pada Maret," papar lembar fakta Gedung Putih.

Biden juga berupaya meningkatkan akses makanan bagi jutaan anak yang tidak dapat makan karena sekolah tutup akibat pandemi.

Dia akan meminta Departemen Pertanian (USDA) mempertimbangkan mengeluarkan panduan baru yang akan meningkatkan bantuan yang diberikan kepada keluarga yang biasanya bergantung pada sekolah untuk menyediakan makanan utama bagi anak-anak mereka.

Itu bisa memberi keluarga dengan tiga anak lebih dari USD100 dana tambahan setiap dua bulan.

“USDA akan mempertimbangkan mengeluarkan pedoman baru yang memungkinkan negara bagian meningkatkan alokasi darurat SNAP bagi mereka yang paling membutuhkannya. Ini akan menjadi langkah pertama untuk memastikan bahwa 12 juta orang tambahan mendapatkan manfaat SNAP yang ditingkatkan untuk menjaga makanan bergizi tetap tersedia,” papar lembar fakta Gedung Putih.

Perintah kedua Biden akan memulihkan daya tawar kolektif dan perlindungan pekerja dengan mencabut tiga perintah terkait yang dikeluarkan Presiden Donald Trump selama masa jabatannya, yang berakhir pada Rabu. Ini juga mempromosikan upah minimum USD15 per jam.

Upah minimum federal telah mencapai USD7,25 per jam sejak 2009.

Langkah Biden juga menghilangkan perintah Trump yang memungkinkan agen federal memindahkan banyak pegawai federal karir ke dalam kategori tanpa perlindungan pekerjaan dan menempatkan mereka pada risiko dipecat.

Lembar fakta Gedung Putih menyebut perintah Trump "tidak lebih dari upaya untuk memusnahkan kelas pegawai sipil karier dan semakin meminggirkan karier pegawai layanan sipil."

"Keberadaannya mengancam perlindungan kritis bagi karyawan karier dan menyediakan jalan untuk memasukkan orang yang diangkat secara politik ke dalam layanan sipil," ungkap lembar fakta Gedung Putih.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More