Kekurangan Orang, Sinovac Akui Alami Kesulitan Distribusikan Vaksin
Kamis, 21 Januari 2021 - 22:01 WIB
BEIJING - Distributor vaksin Covid-19 Sinovac di China mengatakan bahwa mereka menghadapi kekurangan pengemud untuk mendistribusikan vaksin. Ini karena adanya gelombang infeksi baru terburuk dalam hampir setahun, yang menambah urgensi upaya inokulasi China.
Jointown Pharmaceutical Group, yang mulai mendistribusikan vaksin yang dibuat oleh perusahaan Sinovac bulan ini, telah mempekerjakan 120 pengemudi. Namun, menurut mereka jumlah ini masih sangat kurang.
"Kami membutuhkan 72 pengemudi lagi untuk mengurangi kemacetan sambil memastikan operasi di lini bisnis lain tetap normal," kaya Wakil Presiden Jointown Pharmaceutical Group, Liu Zhaonian, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (21/1/2021).
Liu tidak merinci alasan kekurangan pengemudi, tetapi mengatakan pihaknya mengharapkan untuk mengisi kekosongan tersebut pada awal pekan depan.
China melaporkan 144 infeksi baru kemarin, jumlah infeksi harian tertinggi sejak 1 Maret 2020. Pihak berwenang meningkatkan upaya vaksinasi dengan tujuan memvaksinasi kelompok prioritas sebelum liburan Tahun Baru Imlek pada bulan depan.
China telah menggunakan tiga vaksin, termasuk Sinovac dalam program darurat.Tetapi, secara resmi Beijing hanya menyetujui satu, yakni dari Sinopharm untuk masyarakat umum.
Jointown mengatakan telah mengirimkan vaksin Covid-19 Sinovac ke lebih dari 10 provinsi sejak 2 Januari.
Lihat Juga: 7 Negara yang Melegalkan Poliandri, Ada yang Menikahi Anak Sulung Laki-Laki dalam Keluarga
Jointown Pharmaceutical Group, yang mulai mendistribusikan vaksin yang dibuat oleh perusahaan Sinovac bulan ini, telah mempekerjakan 120 pengemudi. Namun, menurut mereka jumlah ini masih sangat kurang.
"Kami membutuhkan 72 pengemudi lagi untuk mengurangi kemacetan sambil memastikan operasi di lini bisnis lain tetap normal," kaya Wakil Presiden Jointown Pharmaceutical Group, Liu Zhaonian, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (21/1/2021).
Liu tidak merinci alasan kekurangan pengemudi, tetapi mengatakan pihaknya mengharapkan untuk mengisi kekosongan tersebut pada awal pekan depan.
China melaporkan 144 infeksi baru kemarin, jumlah infeksi harian tertinggi sejak 1 Maret 2020. Pihak berwenang meningkatkan upaya vaksinasi dengan tujuan memvaksinasi kelompok prioritas sebelum liburan Tahun Baru Imlek pada bulan depan.
China telah menggunakan tiga vaksin, termasuk Sinovac dalam program darurat.Tetapi, secara resmi Beijing hanya menyetujui satu, yakni dari Sinopharm untuk masyarakat umum.
Jointown mengatakan telah mengirimkan vaksin Covid-19 Sinovac ke lebih dari 10 provinsi sejak 2 Januari.
Baca Juga
Lihat Juga: 7 Negara yang Melegalkan Poliandri, Ada yang Menikahi Anak Sulung Laki-Laki dalam Keluarga
(esn)
tulis komentar anda