Satu Lawan Satu, Su-57 Rusia Akan dengan Mudah Bunuh F-35 AS
Rabu, 20 Januari 2021 - 15:01 WIB
MOSKOW - Jet tempur generasi kelima Rusia , Su-57 , seharusnya dapat mengalahkan F-35 buatan Amerika Serikat (AS) jika terjadi pertempuran udara satu lawan satu berkat kemampuan manuvernya. Hal itu diungkapkan oleh pilot penguji terkenal Rusia, Magomed Tolboyev, saat merayakan hari jadinya yang ke-70.
Baca Juga: Berlomba Ciptakan Teknologi Kereta Cepat, China Juaranya
"Su-57 akan membunuh (sebuah F-35) dengan mudah, jika mereka bertemu satu lawan satu. F-35 tidak dapat bermanuver, (jet) itu tidak mampu. Tapi memang memiliki kekuatan elektronik," terang Tolboyev seperti dikutip dari kantor berita TASS, Rabu (20/1/2021).
Baca Juga: Putri Soleimani pada Trump yang Lengser: Anda Bunuh Ayah Saya, tapi Hidup Ketakutan
Meski mempunyai keunggulan elektronik, menurut Tolboyev, itu bukanlah keunggulan mutlak karena dapat terganggu bahkan oleh solar flare.
"Inilah mengapa saya menentang segala sesuatu yang (berkaitan) elektronik," kata pilot itu.
Tolboyev mencirikan Su-57 sebagai "pesawat brilian", tetapi menggarisbawahi bahwa waktu pertarungan satu lawan satu sudah lama berakhir.
"Hari ini, Anda tidak lagi bertarung satu lawan satu. Semuanya tergantung pada dukungan Anda. Ada peperangan elektronik hari ini. Ini bukan lagi sparring tatami, tetapi pendekatan kompleks untuk masalah taktis," tutur sang pilot.
Jet tempur generasi kelima Su-57 Rusia dirancang untuk menghancurkan semua jenis target udara, darat dan laut. Pesawat ini memiliki fitur jelajah supersonik, ruang senjata internal, lapisan penyerap radio, dan kompleks avionik terbaru.
Sedangkan F-35 adalah mesin tempur multiguna, dirancang dengan prinsip visibilitas radio rendah. Pesawat tempur ini dikembangkan oleh AS dan delapan negara lainnya: Australia, Inggris, Denmark, Italia, Kanada, Belanda, Norwegia dan Turki. Namun, tahun lalu Washington mengeluarkan Ankara dari program ini sebagai pembalasan atas pembelian sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia.
Baca Juga: Dubes Imam Promosi 'Bali Baru', Menteri Venezuela Tertarik Kunjungi Indonesia
Pada 20 Januari, pensiunan Mayor Jenderal Tolboyev berusia 70 tahun. Dia adalah pilot uji Kehormatan Rusia dan dianugerahi gelar Pahlawan Rusia. Selama dinasnya, ia mengemudikan lebih dari 50 jenis dan modifikasi pesawat, termasuk MiG-29, MiG-31, Su-24 dan Su-27. Pada pertengahan 1980-an, Tolboyev berpartisipasi dalam program luar angkasa Energia-Buran dan menjalani kursus pelatihan penuh untuk penerbangan luar angkasa berawak pada pesawat ruang angkasa multi guna.
Baca Juga: Berlomba Ciptakan Teknologi Kereta Cepat, China Juaranya
"Su-57 akan membunuh (sebuah F-35) dengan mudah, jika mereka bertemu satu lawan satu. F-35 tidak dapat bermanuver, (jet) itu tidak mampu. Tapi memang memiliki kekuatan elektronik," terang Tolboyev seperti dikutip dari kantor berita TASS, Rabu (20/1/2021).
Baca Juga: Putri Soleimani pada Trump yang Lengser: Anda Bunuh Ayah Saya, tapi Hidup Ketakutan
Meski mempunyai keunggulan elektronik, menurut Tolboyev, itu bukanlah keunggulan mutlak karena dapat terganggu bahkan oleh solar flare.
"Inilah mengapa saya menentang segala sesuatu yang (berkaitan) elektronik," kata pilot itu.
Tolboyev mencirikan Su-57 sebagai "pesawat brilian", tetapi menggarisbawahi bahwa waktu pertarungan satu lawan satu sudah lama berakhir.
"Hari ini, Anda tidak lagi bertarung satu lawan satu. Semuanya tergantung pada dukungan Anda. Ada peperangan elektronik hari ini. Ini bukan lagi sparring tatami, tetapi pendekatan kompleks untuk masalah taktis," tutur sang pilot.
Jet tempur generasi kelima Su-57 Rusia dirancang untuk menghancurkan semua jenis target udara, darat dan laut. Pesawat ini memiliki fitur jelajah supersonik, ruang senjata internal, lapisan penyerap radio, dan kompleks avionik terbaru.
Sedangkan F-35 adalah mesin tempur multiguna, dirancang dengan prinsip visibilitas radio rendah. Pesawat tempur ini dikembangkan oleh AS dan delapan negara lainnya: Australia, Inggris, Denmark, Italia, Kanada, Belanda, Norwegia dan Turki. Namun, tahun lalu Washington mengeluarkan Ankara dari program ini sebagai pembalasan atas pembelian sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia.
Baca Juga: Dubes Imam Promosi 'Bali Baru', Menteri Venezuela Tertarik Kunjungi Indonesia
Pada 20 Januari, pensiunan Mayor Jenderal Tolboyev berusia 70 tahun. Dia adalah pilot uji Kehormatan Rusia dan dianugerahi gelar Pahlawan Rusia. Selama dinasnya, ia mengemudikan lebih dari 50 jenis dan modifikasi pesawat, termasuk MiG-29, MiG-31, Su-24 dan Su-27. Pada pertengahan 1980-an, Tolboyev berpartisipasi dalam program luar angkasa Energia-Buran dan menjalani kursus pelatihan penuh untuk penerbangan luar angkasa berawak pada pesawat ruang angkasa multi guna.
(ber)
tulis komentar anda