Pesta Para Wanita dengan Kue Berbentuk Kelamin Pria Hebohkan Mesir
Rabu, 20 Januari 2021 - 10:36 WIB
KAIRO - Kue mangkuk (cupcake) berbentuk alat kelamin pria, yang disajikan di sebuah kelab ternama di Mesir , telah memicu protes publik. Kue kontroversial itu menjadi viral setelah jadi pelengkap pesta ulang tahun yang digelar sekelompok wanita di kelab tersebut.
Pesta itu memicu kontroversi besar di media sosial Mesir dan media mainstream menyebut pesta tersebut telah diadakan di Al Jazirah Club, sebuah kelab kelas atas di Kairo.
Sebuah tanda pagar "Al Jazirah Club" dalam bahasa Arab trending di media sosial Mesir. Banyak komentator mengecam sajian kue kontroversial dalam pesta itu sebagai tindakan tidak bermoral dan tidak dapat diterima.
"Ini tidak dapat diterima secara sosial dan ada 100 cara untuk merayakan...Tidak ada rasa hormat terhadap usia mereka dan tradisi kita!,” tulis Mohamed Rashad, seorang pengguna media sosial di Mesir, seperti dikutip Gulf News, Rabu (20/1/2021).
“Apakah itu kelas aristokrat dan krim masyarakat? Mereka ternyata sampah!," kecam pengguna media sosial lainnya.
Menanggapi insiden tersebut, Dar Al Iftaa, otoritas Islam resmi Mesir yang bertugas mengeluarkan fatwa agama, mengatakan bahwa menerbitkan foto dan produk telanjang dengan sindiran seksual dilarang dalam Islam dan termasuk tindakan krminial dalam hukum.
Sementara itu, Anggota Parlemen Khalid Abdul Mula menuntut Menteri Pemuda dan Olahraga dipanggil ke legislatif untuk dimintai keterangan terkait insiden tersebut. Anggota parlemen itu meminta penyelidikan segera ke dalam acara tersebut untuk menentukan apakah itu telah diadakan dengan sepengetahuan dewan kelab.
Namun, beberapa orang meremehkan insiden tersebut. “Saya agak bertanya-tanya apakah mereka pernah menangkap seorang pria karena mempermalukan wanita lain di media sosial atau mereka akan bebas selamanya hanya karena mereka berbicara secara pribadi? Sejauh yang saya tahu ini adalah pesta pribadi juga," kata Shulim, seorang pengguna Twitter.
Seorang wanita yang menjadi koki kue kontroversial tersebut ditangkap sebentar dan dibebaskan dengan jaminan 5.000 pound Mesir. Dia ditangkap atas tuduhan membuat produk yang menjurus ke arah seksual.
Koki tersebut mengatakan dalam interogasi bahwa dia telah membentuk kue seperti itu atas permintaan dari pengunjung pesta.
Pesta itu memicu kontroversi besar di media sosial Mesir dan media mainstream menyebut pesta tersebut telah diadakan di Al Jazirah Club, sebuah kelab kelas atas di Kairo.
Sebuah tanda pagar "Al Jazirah Club" dalam bahasa Arab trending di media sosial Mesir. Banyak komentator mengecam sajian kue kontroversial dalam pesta itu sebagai tindakan tidak bermoral dan tidak dapat diterima.
"Ini tidak dapat diterima secara sosial dan ada 100 cara untuk merayakan...Tidak ada rasa hormat terhadap usia mereka dan tradisi kita!,” tulis Mohamed Rashad, seorang pengguna media sosial di Mesir, seperti dikutip Gulf News, Rabu (20/1/2021).
“Apakah itu kelas aristokrat dan krim masyarakat? Mereka ternyata sampah!," kecam pengguna media sosial lainnya.
Menanggapi insiden tersebut, Dar Al Iftaa, otoritas Islam resmi Mesir yang bertugas mengeluarkan fatwa agama, mengatakan bahwa menerbitkan foto dan produk telanjang dengan sindiran seksual dilarang dalam Islam dan termasuk tindakan krminial dalam hukum.
Sementara itu, Anggota Parlemen Khalid Abdul Mula menuntut Menteri Pemuda dan Olahraga dipanggil ke legislatif untuk dimintai keterangan terkait insiden tersebut. Anggota parlemen itu meminta penyelidikan segera ke dalam acara tersebut untuk menentukan apakah itu telah diadakan dengan sepengetahuan dewan kelab.
Namun, beberapa orang meremehkan insiden tersebut. “Saya agak bertanya-tanya apakah mereka pernah menangkap seorang pria karena mempermalukan wanita lain di media sosial atau mereka akan bebas selamanya hanya karena mereka berbicara secara pribadi? Sejauh yang saya tahu ini adalah pesta pribadi juga," kata Shulim, seorang pengguna Twitter.
Seorang wanita yang menjadi koki kue kontroversial tersebut ditangkap sebentar dan dibebaskan dengan jaminan 5.000 pound Mesir. Dia ditangkap atas tuduhan membuat produk yang menjurus ke arah seksual.
Koki tersebut mengatakan dalam interogasi bahwa dia telah membentuk kue seperti itu atas permintaan dari pengunjung pesta.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
tulis komentar anda