Jarang Terjadi, Salju Menyelimuti Arab Saudi Saat Suhu Turun Drastis
Rabu, 20 Januari 2021 - 05:05 WIB
RIYADH - Salju turun di Arab Saudi pada akhir pekan karena suhu anjlok hingga di bawah titik beku.
Penduduk wilayah selatan Aseer di Kerajaan Saudi juga melihat hujan salju yang sangat jarang pada Kamis lalu ketika suhu turun hingga minus 2 derajat Celcius di wilayah pegunungan.
Ini menjadi suhu terendah yang tercatat dalam setengah abad.
“Penduduk lokal dan orang asing bergegas ke daerah itu untuk melihat gurun dan perbukitan sekitar yang tertutup salju,” ungkap laporan GeoNews.
Beberapa unta terlihat berdiri di tumpukan salju tebal di daerah sekitar Aseer.
Lihat infografis: Jelang Pelantikan Biden, Toko Senjata di Amerika Serikat Laris
Warga Arab Saudi yang tinggal di Tabuk, dekat perbatasan dengan Yordania juga melaporkan pola cuaca yang tidak biasa bulan ini.
Lihat video: Sampah Banjir Bandang di Puncak Mulai Tiba di Pintu Air Manggarai
Januari biasanya merupakan bulan terdingin di Arab Saudi, dengan suhu rata-rata 20 derajat Celsius. Namun di Tabuk, suhu cenderung turun hingga rata-rata 4 derajat Celsius selama musim dingin.
Di Afrika Utara, salju juga turun di Ain Sefra, kota gurun di barat laut Aljazair.
Fotografer Karim Bouchetata menangkap pemandangan menakjubkan bukit pasir Sahara yang tertutup lapisan tipis salju.
Suhu di kota yang dikenal sebagai "Gerbang Menuju Gurun" karena posisinya di Pegunungan Atlas hampir 1.000 meter di atas permukaan laut, turun hingga minus 3 derajat Celsius pada Rabu lalu.
Ain Sefra juga melaporkan salju pada 2018, untuk ketiga kalinya dalam 40 tahun.
Salju sangat jarang terjadi di gurun, meski tidak sepenuhnya tak dikenal. Sistem bertekanan tinggi dari udara dingin bergerak di atas gurun, mengambil kelembapan dalam perjalanan dan menyebabkan suhu yang sangat rendah.
Meskipun salju gurun biasanya mencair dengan sangat cepat, suhu beku di Arab Saudi dan Aljazair berarti salju itu bertahan lebih lama dari biasanya.
Tahun lalu, salju turun di Baghdad, Irak, untuk kedua kalinya dalam abad ini. Hujan salju terakhir yang tercatat di kota itu terjadi pada 2008, tetapi banyak penduduk mengatakan itu adalah pertama kalinya mereka melihat salju.
Orang-orang Baghdad lebih terbiasa dengan panas daripada dingin. Mereka biasa mengalami suhu hingga 50 derajat Celsius selama bulan-bulan musim panas.
Penduduk wilayah selatan Aseer di Kerajaan Saudi juga melihat hujan salju yang sangat jarang pada Kamis lalu ketika suhu turun hingga minus 2 derajat Celcius di wilayah pegunungan.
Ini menjadi suhu terendah yang tercatat dalam setengah abad.
“Penduduk lokal dan orang asing bergegas ke daerah itu untuk melihat gurun dan perbukitan sekitar yang tertutup salju,” ungkap laporan GeoNews.
Beberapa unta terlihat berdiri di tumpukan salju tebal di daerah sekitar Aseer.
Lihat infografis: Jelang Pelantikan Biden, Toko Senjata di Amerika Serikat Laris
Warga Arab Saudi yang tinggal di Tabuk, dekat perbatasan dengan Yordania juga melaporkan pola cuaca yang tidak biasa bulan ini.
Lihat video: Sampah Banjir Bandang di Puncak Mulai Tiba di Pintu Air Manggarai
Januari biasanya merupakan bulan terdingin di Arab Saudi, dengan suhu rata-rata 20 derajat Celsius. Namun di Tabuk, suhu cenderung turun hingga rata-rata 4 derajat Celsius selama musim dingin.
Di Afrika Utara, salju juga turun di Ain Sefra, kota gurun di barat laut Aljazair.
Fotografer Karim Bouchetata menangkap pemandangan menakjubkan bukit pasir Sahara yang tertutup lapisan tipis salju.
Suhu di kota yang dikenal sebagai "Gerbang Menuju Gurun" karena posisinya di Pegunungan Atlas hampir 1.000 meter di atas permukaan laut, turun hingga minus 3 derajat Celsius pada Rabu lalu.
Ain Sefra juga melaporkan salju pada 2018, untuk ketiga kalinya dalam 40 tahun.
Salju sangat jarang terjadi di gurun, meski tidak sepenuhnya tak dikenal. Sistem bertekanan tinggi dari udara dingin bergerak di atas gurun, mengambil kelembapan dalam perjalanan dan menyebabkan suhu yang sangat rendah.
Meskipun salju gurun biasanya mencair dengan sangat cepat, suhu beku di Arab Saudi dan Aljazair berarti salju itu bertahan lebih lama dari biasanya.
Tahun lalu, salju turun di Baghdad, Irak, untuk kedua kalinya dalam abad ini. Hujan salju terakhir yang tercatat di kota itu terjadi pada 2008, tetapi banyak penduduk mengatakan itu adalah pertama kalinya mereka melihat salju.
Orang-orang Baghdad lebih terbiasa dengan panas daripada dingin. Mereka biasa mengalami suhu hingga 50 derajat Celsius selama bulan-bulan musim panas.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda