Taliban Minta Biden Hormati Kesepakatan Trump Tarik Pasukan AS

Selasa, 19 Januari 2021 - 14:33 WIB
Taliban minta Presiden AS Terpilih hormati kesepakatan tarik pasukan AS dari Afghanistan yang dibuat Donald Trump. Foto/Ilustrasi/Sindonews
KABUL - Kelompok militan Taliban meminta presiden terpilih, Joe Biden , untuk menghormati janji Amerika Serikat (AS) untuk menarik pasukan dari Afghanistan pada Mei mendatang. Itu diperlukan untuk mengamankan pembicaraan damai intra-Afghanistan dan mengakhiri perang selama dua dekade.

"Langkah-langkah sekarang harus diambil untuk mengakhiri perang, bukan untuk memperpanjangnya, dan kesepakatan dibuat untuk tujuan tersebut," kata Mohammad Naeem, juru bicara senior di kantor politik Taliban di Doha, Qatar.

Ia mengacu pada kesepakatan kelompok tersebut dengan AS yang ditandatangani pada Februari lalu yang membuka jalan bagi penarikan penuh pasukan Amerika pada Mei nanti dengan imbalan jaminan keamanan dari Taliban.

“Belum tuntasnya implementasi kesepakatan bisa mempengaruhi proses negosiasi yang sedang berlangsung,” tambahnya seperti dikutip dari Indian Express, Selasa (19/1/2021).

Seruan dari kelompok pemberontak itu datang hanya beberapa hari setelah AS mengurangi jumlah pasukannya dari 4.500 menjadi 2.500 atas arahan Presiden Donald Trump , meskipun ada tentangan dari anggota parlemen dari Partai Republik dan Demokrat yang telah memperingatkan tentang potensi dampak pada operasi kontra-terorisme.



Naeem menyambut baik pengurangan tersebut di Twitter, mengatakan bahwa langkah tersebut adalah "kemajuan yang baik."

Meskipun tidak jelas apakah Biden akan menarik semua pasukan AS pada batas waktu Mei nanti, calon penasihat keamanan nasionalnya, Jake Sullivan, mengatakan kepada CNN awal bulan ini bahwa pemerintahan baru akan mendukung "diplomasi" dengan Taliban. Ia juga mengatakan mendesak kelompok pemberontak itu untuk memutuskan hubungan dengan al-Qaeda dan organisasi teroris lainnya, memastikan pengurangan kekerasan dan berpartisipasi dalam negosiasi dengan itikad baik dengan pemerintah Afghanistan .

Tim transisi Biden menolak untuk mempertimbangkan.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More