Tragis, Kasus Bunuh Diri di Jepang Naik 16% saat Gelombang Kedua COVID-19
Minggu, 17 Januari 2021 - 02:02 WIB
TOKYO - Tingkat bunuh diri di Jepang meningkat selama gelombang kedua pandemi COVID-19, terutama pada wanita dan anak-anak.
Peningkatan itu sangat memprihatinkan meski kasus bunuh bunuh diri sempat turun pada gelombang pertama COVID-19 ketika pemerintah menawarkan bantuan kepada warganya.
“Tingkat bunuh diri pada Juli-Oktober naik 16% dari periode yang sama tahun sebelumnya, perubahan tajam dari penurunan pada Februari-Juni sebesar 14%,” ungkap laporan hasil penelitian para pakar di Universitas Hong Kong dan Institut Gerontologi Tokyo Metropolitan.
"Tidak seperti keadaan ekonomi normal, pandemi ini secara tidak proporsional memengaruhi kesehatan psikologis anak-anak, remaja, dan wanita (terutama ibu rumah tangga)," papar pakar dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Human Behavior.
Menurut penelitian, penurunan awal angka bunuh diri dipengaruhi faktor-faktor seperti subsidi pemerintah, berkurangnya jam kerja dan penutupan sekolah.
Lihat infografis: Iran Tembakkan Rudal sambil Diawasi Kapal Selam Nuklir AS
Namun penurunan kasus itu berbalik, dengan tingkat bunuh diri melonjak 37% untuk wanita, sekitar lima kali lipat dibandingkan pada pria, karena pandemi berkepanjangan memukul industri.
Lihat video: Tim Penyelam TNI AL Temukan Komponen CVR Pesawat SJ-182
“Dampak pada industri itu meningkatkan beban pada ibu yang bekerja, sementara kekerasan dalam rumah tangga juga meningkat,” papar laporan itu.
Peningkatan itu sangat memprihatinkan meski kasus bunuh bunuh diri sempat turun pada gelombang pertama COVID-19 ketika pemerintah menawarkan bantuan kepada warganya.
“Tingkat bunuh diri pada Juli-Oktober naik 16% dari periode yang sama tahun sebelumnya, perubahan tajam dari penurunan pada Februari-Juni sebesar 14%,” ungkap laporan hasil penelitian para pakar di Universitas Hong Kong dan Institut Gerontologi Tokyo Metropolitan.
"Tidak seperti keadaan ekonomi normal, pandemi ini secara tidak proporsional memengaruhi kesehatan psikologis anak-anak, remaja, dan wanita (terutama ibu rumah tangga)," papar pakar dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Human Behavior.
Menurut penelitian, penurunan awal angka bunuh diri dipengaruhi faktor-faktor seperti subsidi pemerintah, berkurangnya jam kerja dan penutupan sekolah.
Lihat infografis: Iran Tembakkan Rudal sambil Diawasi Kapal Selam Nuklir AS
Namun penurunan kasus itu berbalik, dengan tingkat bunuh diri melonjak 37% untuk wanita, sekitar lima kali lipat dibandingkan pada pria, karena pandemi berkepanjangan memukul industri.
Lihat video: Tim Penyelam TNI AL Temukan Komponen CVR Pesawat SJ-182
“Dampak pada industri itu meningkatkan beban pada ibu yang bekerja, sementara kekerasan dalam rumah tangga juga meningkat,” papar laporan itu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda