WHO Tolak Ide Penerbitan Paspor Vaksin untuk Pelancong Internasional
loading...
A
A
A
JENEWA - Komite kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menolak ide penerbitan paspor vaksin untuk para pelancong internasional.
WHO juga menjelaskan, kurangnya data tentang keamanan vaksin merupakan penghalang untuk memastikan pasokan vaksin global yang cepat dan adil.
"Jika Anda melihat rekomendasi yang dibuat komite seputar vaksinasi untuk pelancong, dikatakan saat ini bahwa komite tidak merekomendasikan persyaratan bukti vaksinasi untuk perjalanan internasional," ungkap Dr Mike Ryan, kepala program darurat WHO.
"Bukan karena itu ide yang bagus di masa depan. Tetapi karena kami kekurangan bukti penting mengenai apakah orang-orang yang divaksinasi atau tidak, terus terpengaruh atau terus menularkan penyakit itu," ujarnya.
WHO merekomendasikan semua negara tidak mengharuskan bukti vaksinasi dari pelancong yang masuk tetapi menyarankan setiap negara menerapkan langkah-langkah berbasis bukti dan terkoordinasi untuk perjalanan yang aman serta berbagi dengan pengalaman dan praktik terbaik yang dipelajari WHO.
Lihat infografis: Iran Tembakkan Rudal sambil Diawasi Kapal Selam Nuklir AS
Selama webinar dua pekanan, jumlah kematian global yang dikonfirmasi dari pandemi virus corona melampaui 2 juta, menurut Universitas Johns Hopkins di Amerika Serikat (AS).
Lihat video: Tim Penyelam TNI AL Temukan Komponen CVR Pesawat SJ-182
"Petugas kesehatan kelelahan, sistem kesehatan tegang, dan kita melihat pasokan oksigen sangat rendah di beberapa negara," ungkap Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus.
WHO juga menjelaskan, kurangnya data tentang keamanan vaksin merupakan penghalang untuk memastikan pasokan vaksin global yang cepat dan adil.
"Jika Anda melihat rekomendasi yang dibuat komite seputar vaksinasi untuk pelancong, dikatakan saat ini bahwa komite tidak merekomendasikan persyaratan bukti vaksinasi untuk perjalanan internasional," ungkap Dr Mike Ryan, kepala program darurat WHO.
"Bukan karena itu ide yang bagus di masa depan. Tetapi karena kami kekurangan bukti penting mengenai apakah orang-orang yang divaksinasi atau tidak, terus terpengaruh atau terus menularkan penyakit itu," ujarnya.
WHO merekomendasikan semua negara tidak mengharuskan bukti vaksinasi dari pelancong yang masuk tetapi menyarankan setiap negara menerapkan langkah-langkah berbasis bukti dan terkoordinasi untuk perjalanan yang aman serta berbagi dengan pengalaman dan praktik terbaik yang dipelajari WHO.
Lihat infografis: Iran Tembakkan Rudal sambil Diawasi Kapal Selam Nuklir AS
Selama webinar dua pekanan, jumlah kematian global yang dikonfirmasi dari pandemi virus corona melampaui 2 juta, menurut Universitas Johns Hopkins di Amerika Serikat (AS).
Lihat video: Tim Penyelam TNI AL Temukan Komponen CVR Pesawat SJ-182
"Petugas kesehatan kelelahan, sistem kesehatan tegang, dan kita melihat pasokan oksigen sangat rendah di beberapa negara," ungkap Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus.